Marketing

Upaya Maybank Tingkatkan Brand Awareness

Upaya Maybank Tingkatkan Brand Awareness

Sejak tahun 2012, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) menggelar Maybank Bali Marathon (MBM). MBM merupakan lomba lari marathon yang memperlombakan ajang full marathon dengan jarak 42,195 km, half marathon (21,0975 km) dan 10K (10 km).

Setiap tahun jumlah peserta yang mengikuti ajang tersebut meningkat signifikan. Tahun 2012, perlombaan ini diikuti sekitar 2.000 pelari yang berasal dari 42 negara. Tahun ini MBM diikuti sekitar 9.000 pelari dari 44 negara termasuk Indonesia. Secara keseluruhan, peserta event marathon tahunan ini sudah meningkat 20% dari tahun lalu.

Eri Budiono, Direktur Maybank Indonesia, mengatakan, perhelatan ini juga memberikan dampak positif terhadap bisnis Maybank walaupun secara tidak langsung yaitu peningkatan brand awareness. ”Jadi benefitnya banyak, karena kegiatan ini untuk exposure Maybank,” ujarnya kepada SWA Online.

Lebih jauh, ia merasa bangga MBM bisa menjadi event yang disukai oleh pencinta olahraga lari. Pasalnya, antusiasme sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan penjualan 9.000 tiket yang habis hanya dalam kurun waktu tiga hari saja. “Kami juga ingin memberikan alokasi lebih untuk orang luar, namun kadang-kadang ini tidak bisa melakukan karena permintaan dari dalam saja sudah berlebih,” jelasnya.

Tak hanya fokus kegiatan lari saja, di Bali Maybank Indonesia bersama Maybank Foundation juga memperkenalkan program RISE (Reach Independent Sustainable Entreprenurship), yaitu program pembinaan kewirausahaan (entrepreneur mentorship) kepada para penyandang disabilitas. Program yang dilakukan di Bali ini bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya.

Program pelatihan diberikan kepada 65 penyandang disabilitas di Bali, terdiri dari 35 penyandang disabilitas di Denpasar pada 29-31 Juli 2017, dan 30 penyandang disabilitas di Gianyar pada 2-4 Agustus 2017. Peserta pelatihan diantaranya telah merintis dan membangun usaha di bidang konveksi, makanan, kerajinan tangan dan elektronika.

Program RISE menerapkan metode pelatihan tiga hari, yang dilanjutkan dengan program mentoring terstruktur kepada para penerima manfaat selama 3-6 bulan. Dalam masa pelatihan, para peserta penyandang disabilitas akan dibekali dengan pengetahuan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran dan perubahan pola pikir (mindset). Kemudian dalam program mentoring, para peserta akan didampingi mentor secara personal dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kapasitas usaha, yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan taraf hidup para penyandang disabilitas.

Ia berharap, dengan peningkatan brand awareness ini, Maybank lebih dikenal oleh masyarakat luas baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Secara langsung memang tidak bisa diukur dalam uang. Tapi, mudah -mudah dengan lebih dikenal MBM, kami berharap nasabah bertambah dan memberikan bisnis yang lebih,” dia menegaskan.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved