Proteksi sebagai bagian dari perencanaan keuangan seringkali dipandang sebelah mata, terutama bagi mereka yang baru saja memulai bisnis. Hal ini diakui oleh Christian Sugiono, saat ia pertama kali memulai bisnis malesbanget.com. Menurutnya, salah satu tantangan utama dalam membangun bisnis adalah keuangan.

Pada tahun pertama memulai bisnis, ia mengakui tak mendulang untung karena fokus pada pertumbuhan dan penguatan basis pengunjung website. Ia dan rekan-rekannya bahkan tidak memikirkan kondisi terburuk pada diri mereka, seperti kecelakaan, sakit keras, dll. Apabila hal tersebut terjadi tentunya akan menghambat kinerja bisnis, bahkan kehidupan pribadi.

Melihat celah ini, AIA Financial (AIA) pun sengaja meluncurkan AIA Life Secure, yaitu produk asuransi jiwa unit link dengan premi regular dan menyasar individu-individu. Hal ini dikarenakan meningkatnya tren pertumbuhan jumlah pekerja aktif dan entrepreneur di Indonesia, sehingga kebutuhan akan proteksi jiwa pun meningkat.

Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) sendiri kini tengah menjadi salah satu prioritas pembangunan ekonomi pemerintah dan direfleksikan ke dalam paket kebijakan ekonomi. UKM juga menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru Indonesia. “Penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi individu aktif dan independen yang bekerja di industri. Hal in tentunya akan membuat mereka bisa memaksimalkan potensi untuk berkembang,” ujar Lim Chet Ming, Chief Marketing Officer AIA Financial.

Berdasarkan survei yang dilakukan AIA pada tahun 2014, kalangan kelas menengah melihat urgensi kepemilikan asuransi untuk melindungi gaya hidup, keuangan, pensiun, dan pendidikan mereka. Sayangnya tingkat penetrasi sector asuransi di Indonesia masih sangat rendah.

Berdasarkan data OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih berada di kisaran 2.51% pada bulan September 2015. Ia pun menambahkan bahwa proteksi menjadi salah satu aspek yang paling tinggi untuk individu aktif dan independen, mengingat proteksi jiwa dan perencanaan keuangan untuk menghadapi resiko yang tak terduga.

Melihat kebutuhan pasar, AIA sengaja memberikan pilihan proteksi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Nasabah dapat memilih berdasarkan kebutuhan proteksi dan rencana finansial jangka panjang. AIA menawarkan pilihan asuransi tambahan seperti pengembalian biaya rumah sakit, operasi, penyakit kritis, pembebasan premi untuk disabilitas, dll. Perlindungannya pun mencakup 128 penyakit kritis.

Selain itu, asuransi dasar yang ditawarkan pun dapat dikombinasikan dengan pilihan asuarnsi tambahan. Mengingat pasar yang berkembang pesat adalah kelas menengah, maka harga yang ditawarkan pun terjangkau. Harga premi mulai Rp 15.000 perhari, sehingga dirasakan mampu menjangkau berbagai kelas.

Menurut Sati Rasuanto, Managing Director Endeavor Indonesia, apabila seseorang memilih bekerja sebagai entrepreneur maka ia tentunya sadar akan adanya potensi resiko dan ketidakstabilan pendapatan. Tentunya seorang entrepreneur harus bisa melindungi dirinya sendiri dan keluarga serta memahami pentingnya perencanaan keuangan.(EVA)