Marketing

Monas Tak Lagi Monokrom

Oleh Admin
Monas Tak Lagi Monokrom

Mulai sekarang, jangan ‘pangling’ melihat tugu Monumen Nasional alias Monas. Tugu setinggi 132 meter tersebut kini menyala penuh warna. Selama ini Monas dikenal berwarna putih polos dengan lidah api emas di ujungnya. Namun hingga tiga bulan ke depan Monas tampil lebih berwarna. Philips memamerkan pendar lampu Light Emitting Diode (LED) di simbol kebanggaan kota Jakarta tersebut.

Lampu Philips LED dengan RGB 16 juta warna menyinari tugu Monas. Ini merupakan strategi Philips mendongkrak awareness masyarakat terhadap produk Philips LED Colorich PowerCore. Produk perusahaan Belanda ini mampu mengendalikan fokus cahaya dari segi arah dan efek yang diinginkan. Sistem pencahayaan tersebut membuat Monas bisa dilihat dari sudut manapun di Jakarta.

Jimmy Juwana (kiri) dan Ryan Tirta Yudhistira (kanan)

Monas bukan landmark pertama yang disorot LED. Sebelumnya Philips LED Colorich PowerCore sudah menyemarakkan Suramadu, Air Mancur Palembang, Masjid Istiqlal, dan beberapa landmark lain di berbagai kota. “Sampai akhir tahun akan ada dua sampai tiga landmark lagi,” ungkap Ryan Tirta Yudhistira, Senior Marketing Manager Lighting Philips Indonesia.

Untuk rumah tangga, Philips juga menghadirkan Philips LED MyVision. Produk tersebut hadir dengan varian warna Warm White dan Cool Day Light. Philips membandrol harga Rp 89.900 untuk 6 Watt dan Rp 118 ribu untuk 9,5 Watt dengan garansi penukaran satu tahun.

Teknologi pencahayaan berbasis LED menghemat hingga 50% total konsumsi energi. Jumlahnya sama dengan EUR 106 miliar per tahun atau 555 juta ton karbon dioksida per tahun. Solusi pencahayaan LED juga lebih tahan lama dengan 15-20 tahun usia pemakaian dan ramah lingkungan. “Philips LED sama sekali tidak mengandung merkuri yang tidak dapat didaur ulang,” kata Ryan. Gas merkuri yang keluar dari dalam lampu umumnya diketahui dapat merusak lapisan ozon. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved