Marketing Strategy

Nutrifood Siap Revitalisasi LOTY Tahun Depan

Nutrifood Siap Revitalisasi LOTY Tahun Depan

Ajang pencarian pria bertubuh atletis atau lebih kondang dengan sebutan L-Men of The Year (LOTY) siap digelar. Hajatan tahunan yang memasuki tahun kesebelas ini akan menjadi ajang terakhir. Tahun depan, PT Nutrifood Indonesia akan merevitalisasi kontes fisik ini.

Ada yang berbeda dari LOTY 2014. Selain jumlah pendaftar yang terus meningkat, profil grand finalis juga semakin beragam. Contohnya, ada yang berprofesi dokter, olahragawan hingga geolog.

Perbedaan itu bukan tanpa sengaja. Perusahaan yang dikenal menghasilkan produk-produk sehat itu berencana mengubah wajah LOTY menjadi ajang pencarian ikon yang mampu menularkan gaya hidup sehat, bukan pageant contest. “Tahun depan kami siap ganti wajah,” ujar Meirza Hartoto, Brand Manager L-Men.

Meirza Hartoto, Brand Manager L-Men.

Meirza Hartoto, Brand Manager L-Men.

Meirza mengatakan, revitalisasi dilakukan untuk mengubah paradigma masyarakat dan peserta yang salah mempersepsikan ajang khusus pria. Selama ini LOTY dikenal sebagai ajang pencarian fisik pria bertubuh kekar dan berwajah menarik semata. “Misi kami adalah mengedukasi hidup sehat ke masyarakat, bukan mencari pria berpenampilan menarik,” tandasnya.

Seperti apa perubahan LOTY tahun depan? Apa dampaknya bagi nilai merek (brand value)? Di sela-sela jumpa media, pria bertubuh tegap ini berbagi informasi soal rencana revitalisasi LOTY tahun depan. Berikut nukilan wawancara Reporter SWAOnline, Ario Fajar, dengan Meirza.

Apa yang menjadi alasan utama perubahan LOTY tahun depan?

Benar, tahun depan LOTY akan berganti wajah, ganti konsep. Selaku produsen, Nutrifood, akan merevitalisasi ajang ini. Selama ini, kontes ini hanya dikenal sebagai kontes yang mencari pria-pria berpenampilan menarik, atletis, padahal itu bukanlah target dari kontes ini. Kami ingin mencari ikon muda yang bisa memberikan aksi nyata ke masyarakat khususnya dalam penyebaran informasi hidup sehat.

Berarti selama s11 tahun ini, LOTY gagal membawa misi perusahaan?

Bukan gagal, tapi ada pergeseran paradigma di masyarakat dan peserta. Hal itu dikhawatirkan akan mengganggu misi kami dalam mengedukasi masyarakat dalam bergaya hidup sehat.

Seperti apa contoh paradigma yang salah?

Masyarakat menilai yang ganteng-ganteng saja yang pasti bisa masuk finalis, itu salah. Peserta pun menilai, ajang ini bisa menjadi batu loncatan mereka dalam berkarir di dunia hiburan, itu juga salah besar. Bukan itu yang kami cari.

Kenapa harus tahun depan? Kami rasa tahun depan adalah waktu yang tepat. Perubahan sebenarnya sudah bisa dirasakan ditahun ini di mana kontestan LOTY kali ini jauh lebih passionate, cerdas, bukan sekedar mengandalkan fisik saja. Berapa banyak jumlah peserta yang berminat tiap tahun?

Sekitar 2700 setiap tahun di 13 kota.

Seperti apa revitalisasi tahun depan?

Kami belum bisa buka ke publik. Yang pasti, kami akan mencari anak muda yang mampu menyebarkan, menularkan, bahkan mempengaruhi orang untuk berhidup sehat.

Apakah pemenang akan menjadi brand ambassador?

Iya. Pemenang akan mengikuti sejumlah aktivasi merek kami, mulai dari above the line (ATL) hingga below the line (BTL). Selama ini 20% untuk ATL, sisanya untuk BTL. Bisa diceritakan BTL L-Men? Sejak dua tahun terakhir kami rutin menggelar L-Men Goes to School. Kami inten melakukan komunikasi interaktif ke SMP dan SMA disejumlah wilayah. Hasilnya bagaimana? Sangat memuaskan, meskipun banyak persepsi dari mereka yang salah tentang bagaimana membentuk tubuh atletis.

Apakah dengan masuk ke sekolah-sekolah, L-Men akan lebih banyak menggarap pasar anak muda? Benar. Selama ini mayoritas konsumen kami adalah anak muda belasan tahun, bahkan ada yang berusia 35 tahun.

Sejauh apa LOTY memberikan dampak bagi merek?

Adanya LOTY sangat membantu kesadaran merek. Semua orang menjadi kenal merek ini. Jika ditanya, pasar akan menjawab bahwa L-Men adalah minuman pembentuk otot atau susu bernutrisi dan macam-macam.

Bagaimana Anda melihat ceruk pasar di bisnis ini?

Yang pasti sangat dan masih besar sekali. Apalagi pria zaman sekarang ingin terlihat menarik, sehingga mereka berusaha untuk membentuk tubuhnya. Itu celah buat kami masuk.

Bagaimana strategi pemasaran L-Men selama ini? Kami memiliki jaringan distribusi yang luas. Produk L-Men bisa didapatkan ditoko tradisional ataupun modern. Selain itu, kami juga menjajakan produk melalui online store. Manajemen juga membentuk L-Men Community untuk menjaga kedekatan merek dengan pelanggan.

Nampaknya produk L-Men mendominasi pasar Indonesia dan bergerak bebas?

Tidak juga. Justru yang menjadi ancaman kami adalah produk impor yang banyak dijajakan di tempat kebugaran. Itu juga yang menjadi perhatian kami dalam berkompetisi. Namun, karena kami legal dari sisi registrasi, keamanan serta kuat dalam distribusi, maka L-Men bisa kuat hingga sekarang.

Apa produk yang paling banyak terjual?

L-Men Gain Mass. Itu adalah susu penambah masa otot dan berat badan. Selain itu susu ready to drink kami juga laris di pasaran.

Jika WRP membentuk WRP Diet Centre, bagaimana dengan L-Men?

Kami sebenarnya sudah mendiskusikan hal itu. Tapi belum tahu dan belum bisa mempublikasikannya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved