Marketing

Pameran HI SEA 2017 Dukung Industri Mamin Sehat

Pameran HI SEA 2017 Dukung Industri Mamin Sehat

PT UBM Pameran Niaga Indonesia kembali menyelenggarakan pameran dan konferensi Health Ingredients South East Asia (HI SEA) 2017 pada 22-24 Maret 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo) – Kemayoran. Hi SEA 2017 merupakan pameran khusus bahan baku untuk pangan fungsional dan nutrasetikal yang memberikan peluang bagi professional industri health ingredient untuk berinteraksi, bertukar pengalaman dan membangun jaringan bisnis.

Maria Lioe, Event Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia, mengatakan, “Pameran ini menjadi platform bagi badan pemerintah, asosiasi perdagangan, lembaga regulator dan industri pangan fungsional dan nutrasetikal khususnya. HI South East Asia diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan industri pangan fungsional dan nutrasetikal di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.”

Kiri ke kanan: Event Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia Maria Lioe, Ketua Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia (P3FNI) C. Hanny Wijaya, Head of Nutrifood Research Center Susana

Kiri ke kanan: Event Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia Maria Lioe, Ketua Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia (P3FNI) C. Hanny Wijaya, Head of Nutrifood Research Center Susana

Indonesia masuk dalam 10 besar pasar global untuk kesehatan dan kebugaran, karena konsumen Indonesia saat ini sudah semakin sadar akan pola makan sehat dan rela mengadopsi pola makan khusus demi bisa mengatasi berbagai masalah gangguan kesehatan.

Selain itu, peningkatan biaya kesehatan juga menjadi faktor yang mendorong upaya pencegahan melalui pola konsumsi yang sehat karena dianggap lebih menguntungkan. Hal ini menyebabkan minat tinggi terhadap bahan pangan yang memiliki komposisi gizi baik dan juga fungsi fisiologis bermanfaat bagi tubuh, sehingga muncul tren pangan fungsional dan nutrasetikal.

Menurut data Nielsen’s new Global Health and Ingredient-Sentiment Survey yang dilakukan di 63 negara (termasuk Indonesia) menunjukkan bahwa 80% konsumen Indonesia menjalani diet khusus yang membatasi atau melarang mengkonsumsi makanan/minuman atau bahan-bahannya dan hampir dua pertiga konsumen (64%) mengatakan mereka bersedia membayar lebih untuk makanan atau minuman yang tidak mengandung bahan-bahan yang tidak diinginkan. Selain itu, 89% masyarakat Indonesia juga mengurangi konsumsi makanan/minumuman yang tinggi lemak, gula dan karbohidrat.

Semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang peduli kesehatan, menjadi peluang pasar bagi para pelaku industri di sektor produk makanan dan minuman sehat. Head of Nutrifood Research Center, Susana, menjelaskan, pola hidup masyarakat modern yang semakin sadar akan pentingnya menjalankan pola hidup sehat, membuat kebutuhan akan bahan pangan yang praktis dan bisa memberi manfaat untuk kesehatan semakin meningkat.

Hal ini membuat perusahaan yang bergerak di industri produk makanan dan minuman kesehatan seperti Nutrifood terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya dengan mengembangkan produk untuk konsumen yang menderita penyakit diabetes melitus / kencing manis dan juga untuk konsumen yang ingin menjaga kerampingan tubuh dalam mengatasi kegemukan.

Menurut Susana, salah satu bahan baku untuk produk makanan sehat yang tengah menjadi tren akhir – akhir ini adalah daun Stevia. Daun Stevia merupakan salah satu contoh bahan baku pangan fungsional yang dapat dikembangkan dan dioptimalkan di Indonesia. Dengan potensi yang besar sebagai bahan pemanis alami, Stevia layak dijadikan sebagai komoditas unggulan dalam pengembangan agribisnis dan agroindustri di Indonesia sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri gula rendah kalori di Indonesia.

Sementara itu, Prof. Dr. C. Hanny Wijaya, Ketua Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia (P3FNI), menambahkan, Indonesia memiliki potensi sumber daya health ingredients yang besar untuk dapat dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan para pelaku industri makanan dan minuman sehat.

Organisasi P3FNI, dapat memberikan kontribusi kepada industri pangan di Indonesia dengan menjadi wadah bagi para penggiat dan profesional pangan Fungsional untuk bertukar informasi dan pengalaman yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui tingkat kesehatan dan nutrisi yang lebih baik.

Dalam kegiatan Hi SEA ini, P3FNI akan menyelenggarakan konferensi selama 2 hari dengan tema ‘Revitalising & Repositioning Functional Foods and Nutraceuticals as Essential Indicators of Wellness’. Berbagai pembicara pakar di bidangnya telah dipastikan hadir untuk berbagi pengetahuan di sini.

Health Ingredients (HI) South East Asia 2017 digelar bersamaan dengan CPhI South East Asia 2017 yang merupakan pameran niaga untuk industri farmasi. “Kami berharap, HI South East Asia 2017 dapat dihadiri oleh sebanyak mungkin para profesional industri pangan fungsional dan nutrasetikal, sehingga menjadikan pameran ini sebagai wadah komunikasi yang menyeluruh dan dinamis sesuai perkembangan industri,” ungkap Maria.

Pameran niaga selama tiga hari ini akan dipadati dengan berbagai aktivitas, seperti Innovation Gallery yang menampilkan produk – produk inovatif, Exhibitor Showcase yang mengulas topik – topik terkini dalam industri, Business Matching program yang mempertemukan secara spesifik, para professional industri sesuai dengan minat dan kebutuhan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved