Marketing

Pasar Indonesia Diincar Produsen Mesin Kayu Canggih Jerman

Pasar Indonesia Diincar Produsen Mesin Kayu Canggih Jerman

Dalam satu dekade belakangan ini, terjadi pergeseran yang mendasar dalam distribusi permintaan permesinan pengerjaan kayu dunia, dari wilayah-wilayah Barat beralih ke pasar yang sedang berkembang (emerging markets).

Walaupun Eropa masih tetap menjadi pasar utama untuk teknologi ini, namun di negara-negara yang perekonomiannya saat ini lebih dinamis, seperti Asia dan Amerika Selatan, mengalami pertumbuhan yang besar.

Paula Yahya, Managing Director Representative Indonesia untuk Deutsche Messe selaku penyelenggara LIGNA, Pameran Dagang Industri Kehutanan dan Kayu di Hannover, Jerman (6-10 Mei 2013), mengatakan, penjualan permesinan pengerjaan kayu di dunia diperkirakan berjumlah EUR 6,6 miliar.

“Eksportir mesin dan pengeraan kayu tidak lagi mengharapkan pertumbuhan yang signifikan berasal dari pasar-pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Perancis. Mereka meningkatkan kegiatan pemasaran ke wilayah yang lebih jauh, seperti Cina, Rusia, Brazil dan Turki,” kata Paula.

Menurutnya, saat ini di Jerman yang merupakan produsen utama mesin pengerjaan kayu, banyak yang mengalihkan kegiatan produksi ke Cina dan Brazil. Sektor ini berharap peningkatan volume produksi sebesar 4% di 2012.

Pada 2011, ekspor permesinan pengerjaan kayu Jerman ke Asia Tenggara berjumlah EUR 116 juta. Angka yang sama untuk ekspor ke Amerika Selatan. Ini termasuk nilai persentase yang cukup tinggi untuk sistem-sistem manufaktur produk panel. Total nilai impor permesinan pengerjaan kayu dari Asia Tenggara telah pulih sejak terjadinya penurunan pada 2009 dan sekarang telah berjalan sebesar EUR 438 juta per tahun.

Sementara itu, berdasarkan pendapat para ahli pasar di bidang ini, antara lain Roland Berger, Goldman Sachs dan Economist Intelligence Unit, negara Indonesia merupakan salah satu pasar yang sedang disorot. “Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Di sini pelaku industri kehutanan dan pengolahan kayu rata-rata masih menggunakan alat-alat tradisional. Padahal industri bidang ini sangat besar di Indonesia,” katanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved