Marketing Strategy

Pecahkan Rekor Media Sosial Mobil, Likes Facebook Mazda2 Capai 200 Ribu

Pecahkan Rekor Media Sosial Mobil, Likes Facebook Mazda2 Capai 200 Ribu

Mazda2

Astrid Ariani, Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia mengatakan, Mazda mulai aktif di media sosial pada awal 2009. Hal itu dimulai dengan halaman Facebook Mazda Motor Indonesia dan pada akhir 2009 Mazda membuat Facebook Mazda2 Indonesia. Alasan pembuatan Facebook page Mazda2 karena produk Mazda2 memang lebih masif dibanding seri atau model Mazda lainnya di Indonesia. Saat ini jumlah “likes” Facebook page Mazda2 Indonesia sudah mencapai 200.000. Jumlah “likes” di halaman Facebook ini di Indonesia merupakan jumlah terbanyak di kategori otomotif roda empat.

Banyak hal dilakukan Mazda di media sosial. Pertama, berbagai kegiatan yang terkait dengan Mazda, mereka harus berhubungan melalui Facebook dulu karena ini yang akan meningkatkan kegiatan di Facebook itu sendiri. Kedua, melakukan akses respon yang cepat karena pada dasarnya ketika berkecimpung di media sosial maka hal itu seperti membuka diri. Ketika seseorang memutuskan untuk bergabung ke media sosial, maka harus siap dan berpikir terbuka. Siap dalam arti siap menerima semua respon positif dan negatif. Untuk itu Mazda mengatur semua komplain dengan rapi, dalam jangka waktu kurang dari 1 jam di Facebook. Selain itu, membuat games yang melibatkan para pengguna halaman Facebook Mazda2.

Untuk mengelola aktivitas media sosial, Mazda tidak memiliki tim khusus. Pengelolaan media sosial terdapat dalam departemen pemasaran dan dibantu pihak ketiga untuk memonitor kegiatan di media sosial. “Saat ini kami mulai tingkatkan lagi entitas Mazda Motor Indonesia di media sosial karena akun Mazda2 Indonesia sudah matang dengan jumlah “likes” di facebook mencapai 200 ribu,” jelas Astrid.

Mengapa ada pembagian antara Mazda Motor Indonesia dan Mazda2 Indonesia di media sosial? Menurut Astrid, prinsipnya pada saat itu Mazda Motor Indonesia lebih condong ke kegiatan corporate dan kegiatan produk-produk Mazda lainnya, kecuali Mazda2. Mazda2 memiliki perbedaan dengan produk-produk Mazda lainnya yang condong ke high level, medium to upper market. Hanya Mazda2 yang melayani segmen pasar yang luas. Oleh karena itu butuh satu wadah (akun atau entitas baru di media sosial) untuk menggerakkan positioning Mazda2. Jadi untuk benar-benar mendapat poin brand positioning yang tepat, tentunya tidak bisa mengombinasikan Mazda2 dengan produk Mazda lainnya.

Jika dilihat apakah manfaat media sosial berhubungan langsung dengan penjualan, hal ini adalah hal yang sulit diukur. Namun, Astrid yakin bahwa media sosial merupakan salah satu media yang membantu dalam hal familiarity of the brand karena media sosial memliki efek bola salju juga. Pada dasarnya, jika bicara Facebook, makin sering anda memasang atau mengumumkan sesuatu di Facebook, maka makin banyak orang yang akan melihat apa yang dipasang.

Apakah ada hubungan media sosial dan penjualan? “Mungkin hubungannya tidak langsung. Banyak orang juga mengatakan bahwa media sosial seperti pisau bermata dua. Di satu sisi bisa meningkatkan awareness. Namun di sisi lain bisa merusak reputasi jika tidak ditangani dengan baik,” tambah Astrid. Yang jelas, saat ini Mazda cukup intens memanfaatkan media sosia. Nmaun, bila dibandingkan saluran komunikasi pemasaran lainnya, porsi media sosial sekitar 10%-15%.(Denoan Rinaldi/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved