Marketing Strategy

Penggunaan Media Sosial sebagai Strategi Bisnis Nutrifood

Penggunaan Media Sosial sebagai Strategi Bisnis Nutrifood

Media sosial kini semakin banyak diminati, tidak hanya oleh anak muda tetapi juga oleh para pelaku bisnis. Banyak brand besar yang kini aktif di media sosial, mereka pun tidak memanfaatknya hanya sebagai media komunikasi dengan konsumen tetapi juga sebagai strategi bisnis dan mendekatkan karyawan dari perusahaan tersebut. Manfaat ini pun dirasakan oleh Mardi Wu, Presiden Direktur PT Nutrifood Indonesia.

Menurutnya, media sosial dan teknologi mempunyai peranan yang besar dalam memajukan perusahaaan. Salah satu contohnya adalah brand susu Hilo Teen yang merupakan produksi Nutrifood Indonesia untuk kalangan remaja.

Nutrifood-Mardi Wu

Mardi Wu, Presiden Direktur PT Nutrifood Indonesia

Brand ini melakukan pendekatan kepada konsumen dengan menggunakan berbagai media sosial, seperti Twitter. Brand dihidupkan dengan konsep yang jelas dan profile yang seusia dengan konsumen pasar yaitu remaja.

Bahasa yang digunakan dan cara berinteraksi pun dibangun berdasarkan karakter seorang remaja. Konsumen pun dibuat seolah-olah sedang berbicara dengan seorang teman saat bercerita mengenai kesan atau keluhan mereka mengenai produk tersebut.

Brand tersebut harus bisa memosisikan diri sebagi seorang pendengar setia dan mendengarkan segala keluhan serta masukan dengan sabar dan rendah hati. Brand yang aktif dalam media sosial serta turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang melibatkan konsumen, biasanya akan menarik lebih banyak konsumen. Hal ini dikarenakan banyak konsumen yang merasa bangga saat brand yang mereka gunakan merupakan brand yang dekat dengan mereka dan memliki jiwa sosial yang tinggi.

Selain konsumen, para karyawan pun tentunya dapat merasakan manfaat yang baik dari adanya media sosial ini. “Ada sekitar 2.000 orang yang bekerja di Nutrifood dan tersebar di seluruh Indonesia. Banyaknya karyawan, membuat kami ingin mengetahui seberapa kompak sih karyawan kami. Ternyata tim yang berada di pulau Kalimantan lah yang paling aktif. Padahal mereka tinggal di kota yang berbeda dan dalam satu kota hanya ada satu atau dua orang saja. Namun dengan media sosial, mereka membangun kebersamaan yang erat dengan membuat berbagai tweet atau hasthag seru, “jelas Mardi.

Ia pun melihat bahwa media sosial merevolusi cara perusahaan bekerja baik di dalam maupun luar perusahaan. Media sosial merupakan salah satu alat untuk membuat karyawan semakin solid dan mempermudah perusahan dalam berinovasi. Banyak komunitas di luar sana yang mampu menciptakan berbagai inovasi yang kadang dilewatkan oleh perusahaan. Media sosial menjadi alat yang tepat bagi perusahaan untuk dekat dengan komunitas-komunitas ini, sehingga mereka pun bsa berinovasi secara bersama-sama.

Namun, Mardi menyatakan bahwa semua ini tidak akan berjalan apabila masih ada jarak antara karyawan dan atasan. “Perusahaan dengan birokrasi yang kaku serta masih memiliki jarak antara atasan dan bawahan tidak akan membuat strategi bisnis media sosial menjadi sukses. Keterbukaan terhadap kritik dan saran serta hubungan harmonis antara seluruh angota perusahaan, merupakan kunci utama dari suksesnya strategi bisnis media sosial,” dia menguraikan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved