Marketing Trends

Pertamina Dorong Transaksi Non Tunai Naik Hingga 10 Persen

Pertamina Dorong Transaksi Non Tunai Naik Hingga 10 Persen

Menggandeng bank-bank BUMN, Pertamina mendorong peningkatan transaksi non tunai di SPBU melalui Program undian berhadiah *”Pertamina Fuel Lucky Swipe”* yang diluncurkan Januari 2017 silam. Pada Selasa (11/07/2017), disaksikan pejabat Depsos, pejabat Bank BNI, Bank Mandiri, dan BR, Pertamina melakukan pengundian pemenang periode pertama di Gedung Pertamina Pusat, Gambir Jakarta.

Pada pengundian tahap pertama ini ada 48 hadiah spektakuler yang disediakan: 3 unit mobil Toyota Sienta type G CVT (OTR) & gratis BBM setahun, 9 unit motor Yamaha N-Max & gratis BBM setahun, 21 pemenang gratis BBM, serta 15 unit ponsel iPhone 7.

Jumali, VP Retail Fuel Marketing Pertamina, mengatakan, pihaknya mampu menjual 80 ribu kilo liter BBM di SPBU t tipa hari, tapi yang membayar non tunai masih rendah. “Program ini adalah upaya kami bersama bank-bank BUMN dalam mendukung program cashless society Bank Indonesia. Walau sejak Januari hingga Juni 2017 program ini dijalankan transaksi non tunai masih di bawah 5 persen tapi ini sudah ada peningkatan,” ujarnya sebelum pengundian dilakukan.

Ia menyebut, sebenarnya target Pertamina transaksi non tunai di SPBU 10 persen. Ia bersyukur walau masih jauh dari target kenaikannya cukup signifikan apakagi program ini khusus untuk pengguna BBM non subsidi pemerintah. “Responnya cukup positif makanya akan kami diteruskan ke periode kedua,” ujarnya.

Menurutnya, masih banyak celah untuk mendorong transaksi non tunai, selain transaksi di SPBU, pihaknya akan terus gali peluang lain agar target peningkatan transaksi non tunai bisa tercapai. Contohnya untuk pembelian gas. Keuntunhan dengan transaksi non tunai ada beberapa, antaranya: jauh lebih aman, konsumen membayar dengan nilai yanh pas dan bagi Pertamina juga bisa lebih mudah memantau penggunaan BBM bersubsidi lebih tepat sasaran serta jadi bagian loyalitas konsumen juga. “Kalau kita membayar dengan kartu sampai nilai sekian pun bisa diakomodir. Beda dengan cash, bisa tidak ada kembaliannya,” imbuhnya.

Memang untuk transaksi non tunai masih paling terbanyak ada di kota-kota besar, Jakarta paling dominan. “Tahun depan diharapkan bisa diteruskan dengan hadiah lebih meriah,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved