Marketing Companies

Perusahaan Logam Bima, Tetap Berpegang pada Kualitas Produk Premium

Panci dan peralatan masak lainnya yang berbahan stainless steel bisa dibilang merupakan perangkat rumah tangga wajib di kalangan keluarga Indonesia. Maklumlah, produknya relatif lebih kuat, tahan lama, dan tidak berkarat. Khususnya di kalangan ibu-ibu, merek Bima merupakan merek yang menonjol.

Produsennya, PT Perusahaan Logam Bima (PLB), dikenal sebagai pionir produk peralatan masak berbahan stainless steel. Kini, perusahaan ini sudah menginjak usia 70 tahun, alias terbukti panjang umur. Karena kesan timeless pada produk-produknya itulah, merek Bima boleh dibilang menjadi salah satu living legend di Tanah Air.

Untuk memperkokoh posisinya sebagai perusahaan yang sudah melewati berbagai tantangan di era berbeda, perusahaan ini tiada henti melakukan revitalisasi yang difokuskan pada implementasi teknologi, baik di bagian produksi, distribusi, branding, maupun pemasaran. Menurut Yudo Gobagja, Executive Corporate Secretary to Directors PLB, langkah tersebut didasari prinsip dan visi-misi yang dibangun oleh pendiri perusahaan hingga generasi manajemen saat ini.

“Kami tetap berpegang pada kualitas premium yang bertaraf internasional dan menjaga kepercayaan pelanggan yang rata-rata sudah mengenal baik specs maupun kualitas produk Bima, serta menjadi pengguna sejak lama,” kata Yudo kepada SWA.

Upaya transformasi PLB dimulai lima tahun lalu ketika Bima merayakan anniversary ke-65. Dalam rangka itu, dilakukan updated planning setiap tahun untuk mengevaluasi dan merevisi apa saja yang diperlukan, berpatokan pada long-term dan short-term plan yang sudah dibuat. Perencanaan tersebut juga berpegang pada kualitas dan pencarian peluang pasar baru, baik lokal maupun ekspor.

Sejak 35 tahun lalu perusahaan asal Bandung ini mengekspor produknya ke berbagai belahan dunia. Bahkan, kontribusi pasar ekspor lebih besar. Negara tujuan ekspor produk merek Bima meliputi Amerika Serikat, Kanada, negara-negara Eropa, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan, Australia, Taiwan, Singapura, Filipina, dan beberapa negara lain. Komposisi penjualannya 65\% dari pasar ekspor dan 35\% dari pasar lokal.

Di pasar lokal, produk Bima fokus menggarap segmen konsumen yang mencari kualitas premium pada setiap serinya. Targetnya adalah segmen konsumen kelas menengah, menengah-atas, dan atas.

Yudo mengungkapkan, perubahan target terjadi pada sektor pasar ekspor yang lebih dinamis, mengikuti perkembangan ekonomi makro negara-negara tujuan. “Kami juga terus mencari peluang dan membina relasi jangka panjang dengan merek-merek bertaraf internasional,” katanya.

Selain panci stainless steel –terutama seri Origin, Chefs, Catering Pro, dan Prima– merek Bima juga mencakup pemanggang kue Wonder Pan yang merupakan produk best-selling sejak 1960. Menurut Yudo, model, spesifikasi bahan, dan fitur fungsional Bima Wonder Pan tidak berubah sampai sekarang, yang memang memiliki keunikan tersendiri untuk kue yang dihasilkannya.

Diakui Yudo, pandemi dan perubahan kebiasaan baru konsumen memberikan tantangan tersendiri pada pemasaran produk Bima. Untuk meresponsnya, PLB memanfaatkan online catalog dan marketplace sebagai sarana pengganti toko fisik. Perusahaan ini pun terus berupaya memperluas jangkauan distribusi produknya ke seluruh Indonesia, serta menata-ulang prosedur distribusi untuk mempermudah pengembangan online reseller.

Yudo mengakui krisis saat ini memberikan pengalaman berupa survival skill dan problem solving skill dalam skala yang jauh berbeda dibandingkan tantangan sebelumnya. Pelajarannya, bagaimana perusahaan harus selalu siap tanggap menghadapi tantangan ekstrem sekalipun.

Dalam setahun terakhir, PLB telah melakukan riset dan pengembangan produk-produk baru yang akan dirilis. Seharusnya produk-produk itu telah siap dipasarkan pada awal atau pertengahan 2020, tetapi terkendala oleh situasi pandemi, sehingga jadwal rilis diundur hingga akhir tahun.

“Meski berat, kami semua tetap optimistis pandemi akan berlalu,” kata Yudo. “Selain itu, banyak perbaikan positif yang telah diimplementasikan pada masa pandemi ini, yang tentunya akan berguna di masa depan,” ia meyakini. (*)

Jeihan Kahfi Barlian


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved