PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) kembali meraih IHCS (Indonesia Human Capital Study) Award sebagai wujud apresiasi atas komitmen perusahaan dalam mengelola Sumberdaya Manusia (SDM). Tak tanggung-tanggung, PJB meraih tiga award sekaligus, yaitu sebagai Best CEO Commitment of Human Capital Development 2016, Best of Engagement IHCS, dan Best Employee Net Promoter Score.

Tahun lalu, PJB dinobatkan sebagai The Best Human Capital untuk kategori anak Perusahaan BUMN, The Best 10 – Human Capital of The Year 2016 untuk kategori 10 Besar Human Capital, dan The Big 5 – The Best Human Capital Director untuk kategori HC Director-Leadership.

“Pengelolaan SDM PJB tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas, tetapi juga pada strategi pengembangan untuk mendukung pengembangan bisnis Operation, Maintenance dan Engineering (OME) pembangkit yang semakin meningkat,” kata Dirut PJB, Iwan Agung Firstantara dalam rilisnya.

Dirut PJB, Iwan Agung Firstantara (kiri) menerima penghargaan dari Menaker M. Hanif Dhakiri.

Menurut dia, pengelolaan organisasi dan human capital berorientasi pada prinsip kompetitif, adil dan transparan mengacu pada Human Capital Management System (HCMS) yang bertujuan untuk mempersiapkan SDM profesional, kompeten dan berintegritas tinggi dalam mendukung operasional, kelangsungan bisnis, peningkatan kinerja dan pencapaian visi Perusahaan.

HCMS adalah pedoman dalam pengelolaan Human Capital di PJB, yang didalamnya telah disusun road map yang ditindaklanjuti dengan strategy initiative untuk meningkatkan Resource Readiness Excellence. Sistem yang mengaturnya meliputi; sistem pengembangan organisasi dan perencanaan tenaga kerja, sistem rekrutmen, sistem pengembangan kompetensi dan karir, sistem pembelajaran, sistem manajemen kinerja, sistem penghargaan, dan sistem hubungan industrial.

IHCS merupakan studi yang dilakukan Dunamis Human Capital dan Majalah BusinessNews Indonesia terhadap pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management System di perusahaan-perusahaan Indonesia. Studi tersebut menghasilkan angka Human Capital Index, yang bisa dijadikan tolak ukur di bidang pengelolaan Human Capital.

Apresiasi untuk perusahaan-perusahaan yang dianggap telah menerapkan pengelolaan sistem Human Capital secara efektif. Apresiasi yang diberikan melalui serangkaian proses seleksi yang ketat selama beberapa bulan, antara lain: pengisian kuesioner dam pengumpulan data; presentasi oleh human capital director/division head; wawancara oleh tim panelis yang terdiri dari konsultan, pakar, praktisi, dan akademisi Human Capital.