Marketing

Prochiz Ajak Masyarakat Konsumsi Keju

Prochiz Ajak Masyarakat Konsumsi Keju

Brand keju asli Indonesia dengan merek Prochiz, memperkenalkan identitas terbarunya dengan menampilkan wajah serta tagline baru. Hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar terbiasa mengkonsumsi keju serta mengetahui manfaat keju dalam kehidupan sehari-hari.

Marketing Manager PT Mulia Boga Raya, Lina Phang, menjelaskan, keju belum menjadi makanan khas di Asia dan Indonesia, berbeda dengan Eropa. Padahal, keju makanan penuh nutrisi dan vitamin, seperti vitamin C, B6, B12, A, D, E dan K. “Vitamin lainnya seperti B1 (hiamin), riboflavin, niacin juga ditemukan dalam berbagai jenis keju. Keju juga menyediakan beberapa mineral penting bagi tubuh seperti kalsium, natrium, zinc, fosfor, kalium dan zat besi,” ujarnya.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang memiliki stigma bahwa keju adalah makanan mewah. Hal tersebut menjadi motivasi PT Mulia Boga Raya untuk menyediakan keju dengan harga terjangkau, sehingga masyarakat dari berbagai kalangan dan status ekonomi sosial dapat menikmati manfaat gizi dari keju.

Dari segi persaingan keju di Indonesia, dalam 10 tahun belakangan berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya brand baru. Kata Lina, pertumbuhan di industri perkejuan ini justru menggairahkan bagi pelaku usaha. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal (Pusdatin) Kementerian Pertanian yang mencatat bahwa keju adalah produk susu olahan memiliki tingkat pertumbuhan konsumsi yang cukup besar, 12,5 persen per tahun.

Bahkan Dinas Peternakan Jawa Barat juga pernah merilis hasil survei mengenai produk olahan susu yang paling digemari. Sekitar 52 persen menjawab keju. Mengalahkan es krim, yoghurt, ataupun susu murni. Produk keju juga makin populer karena ada banyak merek makanan yang mengeluarkan produk berbahan keju

“Dengan semakin majunya industri dan distribusi di Indonesia, maka keju bisa dibuat dengan ongkos produksi yang murah, dengan bahan-bahan dari dalam negeri yang tentuny akan membuat harga jualnya pun lebih terjangkau dan semua masyarakat tanah air bisa menikmati keju,” jelasnya.

Lina juga menjelaskan, tantangan dalam bisnis perkejuan belum lepas dari permasahalah mengedukasi pasar agar terbiasa makan keju. Untuk menjawab permasalah tersebut, Prochiz terus melakukan edukasi dengan memberikan resep-resep makanan yang sederhana sehingga mudah diaplikasikan. “Sehingga kalau ingin makan keju tidak perlu pergi ke restoran, di rumah pun bisa makan keju,” jelasnya.

Saat ini, PT Mulia Boga Raya sudah memiliki pabrik bersertifikasi ISO sehingga bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Lina juga mengungkapkan, berbagai upaya dilakukan oleh pihaknya agar produknya bisa dinikmati masyarakat luas. Salah satunya, tidak hanya masuk ke perusahaan-perusahaan roti (bakery) namun juga menyasar ke berbagai usaha kuliner dalam skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Setelah berhasil mengekspor produknya ke sembilan negara di Asia dan Eropa. Ke depan, Lina menargetkan untuk terus tumbuh sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati keju. “ Kami ingin terus meningkatkan market share, saat ini kami keju brand lokal yang market sharenya nomor satu di Indonesia,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved