Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) akan diikuti penurunan suku bunga kredit secara umum.

“Tapi tidak seperti makan cabe langsung pedes, ada waktu biasanya dua sampai tiga bulan,” ujar dia di Jakarta, Jumat malam, 15 Januari 2016.

Muliaman menuturkan secara umum kondisi bunga kredit menurun. Penurunan suku bunga BI akan memperkuat tren penurunan suku bunga kredit lainnya, terutama pada kredit retail, kosumsi, bahkan bisa ke korporasi.

Menurut Muliaman, dua komponen penting dalam suku bunga adalah kondisi makro dan mikro ekonomi. Mikro ekonomi dapat dilihat dari peningkatan efisiensi. Ia mencontohkan salah satunya peluncuran ATM Himbara dan konsolidasi bank BUMN dalam hal kebijakan. “Sekarang kami dorong peningkatan efisiensi dilakukan,” ujar dia.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo juga menilai sektor perbankan bisa menyesuaikan suku bunga kredit setelah suku bunga BI turun. Namun, menurut Agus, respons itu harus berdasarkan kondisi portofolio masing-masing bank dan dalam waktu yang tepat.

Agus pun menghimbau perbankkan untuk tetap meningkatkan efisiensi di tengah kondisi ekonomi dunia yang cenderung melambat.

Tempo.co