Marketing Strategy

Re Juve Targetkan Penjualan Naik Tiga Kali Lipat

Re Juve Targetkan Penjualan Naik Tiga Kali Lipat

Gaya hidup sehat dan kembali ke alam menjadi salah satu hal yang mendapatkan perhatian dewasa ini. Sejak tahun 2014, gaya hidup sehat memang menjadi sebuah tren tersendiri. Melihat hal itu, Re juve tidak menyia-nyikan kesempatan. Berawal di tahun 2014, PT Sewu Segar Primatama meluncurkan brand Re Juve dengan outlet perdana di Gandaria city, Jakarta Selatan. Produk yang dikeluarkan pertama kali adalah jus premium dan smoothies berbasis jenis makanan RAW, yakni tidak dimasak sama sekali. Di sini Re Juve percaya dapat menghadirkan makanan yang sehat, namun tetap enak dirasakan oleh lidah.

index

“Kami memang ingin menyampaikan bahwa makanan sehat dan kaya nutrisi tidak selamanya tidak enak dan menyiksa. Kami tidak percaya akan diet. Karena bagi kami diet itu adalah sesuatu yang menyiksa. Sehat itu harus bahagia. Dengan menggabungkan dua konsep inilah sebenarnya Re Juve dilahirkan,” ujar Richard Anthony, Managing Director PT Sewu Segar Prima.

Gayung pun bersambut. Ternyata respon yang diterima cukup bagus. Hal itulah yang membuat Re-Juve lantas mengalami kenaikan penjualan 6 kali lipat jika dibandingkan dengan awal kali muncul. Tapi, tentu saja tidak lantas membuat Re Juve berpuas diri. Mereka terus mengadakan pembaharuan, mulai dari model bisnis, teknologi, quality control, pengadaan teknologi, hingga pengadaan outlet baru.

“Tadinya jus yang kami produksi dibuat di tempat. Dengan teknologi cold-pressed. Namun kan orang tidak mau menunggu untuk membuat jus. Mereka lebih senang untuk langsung pick up. Akhirnya kami buatlah dua konsep, juice bar dan pick up area. Ternyata hal tersebut sangat efektif. Jadi kami bisa lebih expansi,” tambah Anthony.

Anthony juga menyatakan bahwa meminum jus memiliki sensasi tersendiri. Selain mendapatkan nutrisi secara utuh, minum jus juga mempermudah untuk menelan dan tentu saja praktis. “Tujuan kita minum jus buah kan memang untuk mengambil antioksidan. Sedangkan jika diblender dengan kecepatan tinggi akan mengalami oksidasi. Hilang kandungan antioksidannya. Percuma saja. Oleh itulah kami memperhatikan betul hal ini,” tukasnya.

Untuk strategi penjualan, Re Juve memilih memasarkan di area yang mudah dicari oleh konsumen yang melakukan gaya hidup sehat seperti di area dekat dengan tempat fitness dan perbelanjaan. Tidak hanya itu, Re Juve juga memberlakukan diskon serta pemakaian dengan konsep terapi guna mendapatkan nutrisi yang maksimal. Bahkan per 1 Maret 2016, Re Juve akan meluncurkan produk baru, yakni meal smoothies yang bisa menggantikan nutrisi makanan biasa.

Ke depannya, Re Juve akan terus melakukan inovasi, dan menargetkan peningkatan penjualan 300% dari target tahun ini. “Untuk pemakaian terapi, ada Re-Cleaning, Re-Glowing, dan Re-Juving. Tahap pertama tubuh akan didetoksifikasi dahulu selama 7 hari. Kami akan mengirimkan produk selama 7 hari. Untuk Re Glowing, terapi dilakukan seminggu juga, lalu dilanjutkan dengan rejuving. Kira kira total selama 21 hari. Saat ini kami sudah memproduksi sekitar ribuan botol per hari. Ke dapannya, kami targetkan meningkat 3x lipat,” tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved