Marketing Trends

Resep Jitu Bisnis Olahan Mie dari Bungasari

Ada banyak upaya perusahaan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Bukan hanya dengan layanan dan produk terbaik, tapi juga dengan memberikan apresiasi khusus. Hal ini dilakukan PT Bungasari Flour Mills (BFM) perusahaan pembuat tepung terigu merek Bungasari. Apresiasi diberikan BFM pada ajang Noodle Market Festival 2018.

Perusahaan yang didirkan pada berdiri pada Februari 2012 ini memberikan apresiasi pada pelanggan setianya dengan berbagi rahasia seputar strategi bisnis mie yang jitu pada acara festival mie yang diadakan di Terrace Walk Lippo Mall Puri Jakarta. BFM yang merupakan perusahaan sinergi antara FKS Group, Toyota Tsusho Corp, dan Malayan Flour Mills Berhad ini mengundang para produsen dan pengusaha produk olahan mie ke acara yang diadakan 22-25 Februari 2018.

Dikatakan Budianto Wijaya, Direktur Sales and Marketing BFM Indonesia, berdasarkan pengalaman-pengalaman menarik dari para pelanggan, peluang berbisnis produk olahan mie di Tanah Air masih sangat terbuka lebar bagi para calon pebisnis. “Setidaknya kami menemukan 7 cara jitu untuk mengembangkan bisnis produk olahan mie di Indonesia, yang kami simpulkan berdasarkan cerita-cerita unik dari para pelanggan kami,” jelas Budi dalam siaran persnya (26/02/2018)

Langkah pertama yang harus dilakukan agar berhasil dalam berbisnis adalah: #BeraniInovasi. “Harus berani melakukan terobosan baru dengan ragam sajian. Hal ini wajib dilakukan mengingat bisnis produk olahan mie sudah menjamur di Indonesia. Di sisi lain, keberadaan mie sudah menjadi makanan pokok kedua di negeri ini,” katanya.

Langkah kedua, menggandeng layanan pesan antar melalui aplikasi atau daring, karena menurutnya langkah ini terbukti mampu mendongkrak penjualan olahan mie milik para pelanggan Bungasari. “Pemasaran makanan masa kini sudah lebih praktis dan tidak terbatas dengan jarak. Layanan pesan online ini, sudah memiliki jutaan subscriber. Para pelaku bisnis tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menyewa outlet atau ruko atau mengandalkan orang yang datang. Dengan adanya layanan pemesanan delivery online, peluang promosi maupun jualan semakin besar,” jelas Budianto.

Ia memahami meski menunya sama-sama mie, tapi ia yakin pasarnya masih luas. Dengan inovasi, menggunakan nama unik, ia yakin akan mencuri perhatian pasar. Maka itu ia menyarankan langkah ketiga, yaitu dengan menciptakan nama-nama unik produk olahan mie-nya. Langkah keempat, menggandeng komunitas, untuk mendorong penetrasi pasar lebih luas. “Orang Indonesia biasanya sangat antusias melakukan aktivitas bersama dalam sebuah kelompok atau komunitas. Peluang ini sering kali dimanfaatkan dalam menawarkan atau menyebarkan informasi produk,” tutur Budi.

Langkah kelima, tumbuh suburnya media sosial harus dimanfaatkan, untuk dijadikan alat promosi yang kuat. Budi menegaskan bahwa media sosial bisa memangkas biaya iklan di media konvensional yang cenderung tinggi. “Gunakan akun Facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya untuk meningkatkan keingintahuan pembeli datang dan mencoba membeli mie buatan kita,” terangnya. Langkah keenam, jika ingin tetap beriklan, maka harus diperhatikan iklan yang unik dan menarik perhatian, bisa juga menggunakan figur publik untuk menjadi endorser.

Lalu ketujuh dan yang paling penting, ia meyakini “great food comes from great ingredients“. Dalam bisnis produk olahan mie “wajib hukumnya” untuk selalu menggunakan bahan-bahan baku terbaik yang mana hal ini sangat memengaruhi hasil akhir produk olahan yang dihasilkan. “Untuk itu Bungasari telah menghadirkan rangkaian produk Hikari, di antaranya Hikari Kuning yang merupakan tepung terigu terbaik untuk menghasilkan produk olahan mie lezat di Indonesia,” tambahnya.

Mengenai produk Hikari Kuning, Marketing Manager PT Bungasari Flour Mills Rio Ferdian mengungkapkan, kelebihan utama dari tepung terigu ini adalah kandungan abu (ash content) yang rendah serta kandungan gluten dan protein yang tinggi. Sehingga hasil mie yang dihasilkan memiliki warna yang lebih cerah dan tekstur yang lebih kenyal serta tidak mudah putus. Takara Ramen –salah satu pelanggan setia Bungasari– menggunakan Hikari Kuning untuk menghasilkan aneka jenis mie ramen yang diproduksinya.

Lebih lanjut Rio menyatakan, Hikari Kuning hadir bersama puluhan pengusaha mie asal Indonesia di ajang “Noodle Market Festival 2018”. Takara Ramen bersama Hikari Kuning merupakan satu di antara banyak cerita sukses para pelanggan Bungasari yang disuguhkan pada festival tersebut. Pada kesempatan itu diberikan pula sertifikat penghargaan kepada Takara Ramen sebagai pengguna setia produk tepung terigu Bungasari sejak awal Bungasari berdiri. Dalam acara edukasi pada para pelanggan setia tersebut diadakan dua program menarik “Making Ramen by Bungasari dengan menghadirkan Takara ramen dan Chef Latif dan program “Aneka Mie Ayam by Bunga Sari.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved