Marketing

Sanksi untuk Samsung, Kesempatan untuk Nokia

Oleh Admin
Sanksi untuk Samsung, Kesempatan untuk Nokia

Keputusan hakim Lucy Koh nampaknya sangat ampuh membuat Samsung babak belur. Juri pengadilan San Jose, California, Amerika Serikat memutuskan Samsung melanggar 6 dari 7 paten pada perangkat mobilenya. Atas pelanggaran tersebut, Perusahaan yang bermarkas di Korea Selatan ini harus membayar kerugian US$ 1 miliar kepada Apple. Sementara Samsung dan Apple heboh di meja hijau, Nokia justru melihat peluang bisnis yang semakin cemerlang.

Putusan hakim dapat memperpanjang larangan penjualan produk Samsung di Amerika Serikat. Tak heran bila Nokia dan Microsoft semakin bergairah meramaikan pasar smartphone di negara tersebut. Beberapa vendor Android bisa jadi akan berpaling ke platform lain termasuk Windows 8 keluaran Microsoft. Menurut Carolina Milanesi dari Gartner Inc., hal tersebut bisa saja dilakukan untuk menghindari tuntutan yang sama seperti yang dialami Samsung.

“Setelah putusan, saya yakin vendor Android akan bertanya-tanya, kapan giliran mereka jadi target Apple,” kata Milanesi seperti dilansir Bloomberg Businessweek. Research in Motion (RIM) tentu saja tidak dapat menyambut kesempatan ini seperti Nokia. Produsen BlackBerry tersebut baru akan meluncurkan ponsel pertama berplatform BlackBerry 10 tahun depan. Hingga kuartal pertama 2013, RIM tidak akan menluncurkan produk baru.

“Microsoft bisa masuk ke semua akun ini dan berkata’ Let us remind you again of the cost of Android,’” tutur Horeace Dediu, mantan analis Nokia yang kini memiliki perusahaan riset Asymco.com di Helsinki.

“Selama ini Microsoft kerap mengalami kesulitan membuat para vendor beralih,” lanjutnya. Kekuatan lain yang bisa dibanggakan Microsoft adalah perlindungan hukum. Lantaran memberikan secara gratis, Google belum menyediakan perlindungan hukum kepada produk yang menggunakan Android.

“Dengan ponsel Windows, Anda terlindung dari tuntutan hukum lantaran IP (protokol internet). Jika ada yang menggugat, mereka akan berbicara dengan Microsoft,” kata Dediu. “Microsoft dapat melakukan hal itu karena mereka benar-benar memiliki IP yang sangat baik.”

Sejak tahun lalu Nokia telah memutuskan menjadi mitra Microsoft. Mark Lemley, seorang profesor di Stanford Law School mengungkapkan, “Pertanyaan sebenarnya, apakah momen ini cukup untuk menggagalkan ekosistem Android yang telah menguasai pasar.” (Tika Widyaningtyas/Bloomberg)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved