Marketing

Selalu Ada yang Baru dari Samsung

Selalu Ada yang Baru dari Samsung

Produk-produk Samsung selalu ditunggu para pelanggan setianya. Tak hanya ponsel terbaru, tapi juga peralatan rumah tangga. Inovasi menjadi kunci perusahaan asal Korea tersebut mampu mengambil hati konsumen. Bagaimana cara Samsung memenuhi kebutuhan konsumennya?

“Sebelum melakukan inovasi, kami keluar untuk mendengarkan konsumen. Apa yang menjadi kesulitan mereka, apa yang mereka harapkan dari sebuah produk, fitur apa yang mereka butuhkan, bagaimana gaya hidup mereka, dan masih banyak pertanyaan dan pengamatan lain yang kami lakukan,” kata Denny Galant, Head of IT & Mobile Product Marketing Samsung Elektronik Indonesia.

Dari survei dan pengamatan langsung, lanjut dia, Samsung menciptakan inovasi yang bisa membantu kehidupan serta sesuai dengan gaya hidup pelanggannya. Inovasi yang dibenamkan pada produk harus bermanfaat dan bisa menjadi solusi atas kebutuhan. Setelah inovasi dikembangkan, perseroan mengedukasi konsumen bagaimana mereka dapat mengoptimalkan produk dalam keseharian dan membuka peluang baru.

Vebbyna Kaunang, IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, dan Ahmad Irfan, Product Marketing Samsung Electronics Indonesia.

“Setiap produk Samsung memiliki fitur yang sesuai kebutuhan target konsumennya. Samsung Galaxy J series, Galaxy A series, Galaxy S series dan Galaxy Note diterima dengan baik oleh target konsumen masing-masing produk,” ujar dia.

Sesuai data jumlah penduduk kelas menengah yang terus bertambah, smartphone seri Galaxy J series paling banyak dibeli masyarakat. Kuncinya ada di fitur-fitur yang bisa menjadi solusi atas kebutuhan dan gaya hidup konsumen. Misalnya, kemampuan 4G, kemampuan kamera, pilihan ukuran layar, fitur Ultra Data Saving (UDS), fitur Ultra Power Saving (UPS), aplikasi S Bike, keamanan dan desain yang disesuaikan dengan target konsumen.

“McKinsey memproyeksikan pertumbuhan kelas menengah dari 80 juta (thn 2015) menjadi 140 juta di tahun 2030. Berdasarkan proyeksi tersebut, pertumbuhan rata-rata kelas menengah per tahun 5%. Peluang inilah yang mendorong ponsel mid segment kami tumbuh 14% sepanjang 2016 berdasarkan laporan Gfk,” katanya.

Denny menjelaskan, Samsung menggunakan beragam media untuk menyampaikan pesan sebuah produk. Ini mengikuti pola perilaku konsumen dalam mengonsumsi setiap media. Media digital telah berkembang pesat dan menjadi salah satu media utama dan sumber referensi saat konsumen hendak menentukan produk yang akan dibeli. Media lainnya, seperti media cetak, televisi, dan radio, masih menjadi media referensi meski peran dan pola konsumsinya telah berubah.

“Berkat marketplace, penjualan kami melesat. Untuk handphone berkembang sekitar 48%, kalau elektronik 75%. Kontribusi penjualan dari kanal tersebut bahkan mencapai 80% untuk gadget,” ujar Jo Semindang, Marketing Director Corporate Samsung Elektronik Indonesia. (Reportase: Rizky C. Septania)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved