Marketing

Sido Muncul, Kampanye #Pintarisme untuk Rangkul Audiens Tech-Savvy

Yuditia Hendrawarman, Kepala Pemasaran Digital Sido Muncul (kedua dari kiri), bersama TIM.
Yuditia Hendrawarman, Kepala Pemasaran Digital Sido Muncul (kedua dari kiri), bersama TIM.

Sebagai perusahaan jamu dan herbal modern, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. terus fokus dalam melakukan pemasaran secara digital. Terlebih di era disrupsi dan pandemi Covid-19 ini, yang menuntut perusahaan untuk beradaptasi agar bisnisnya tetap berkelanjutan.

Dalam konteks ini, kampanye #Pintarisme yang dilakukan oleh merek/produk Tolak Angin membawa Sido Muncul meraih penghargaan sebagai Top 3Future Digital MarketingChampion di kategori Pharmaceutical, dalam ajang Digital Marketing Champion Award 2020 yang diselenggarakan majalah SWA dan Business Digest.

Yuditia Hendrawarman, Kepala Pemasaran Digital Sido Muncul, menjelaskan bahwa melalui aktivitas pemasaran bertajuk #Pintarisme, Tolak Angin mengajak konsumen menjalani gaya hidup positif yang melekat dalam jiwa anak muda. Hal ini bertujuan untuk memperkuat brand image dan posisi sebagai pemimpin pasar di pasar potensial yang lebih muda, khususnya kaum milenial (Gen Y) dan Gen Z. Alasannya, kata Yuditia dalam kesempatan penjurian, Tolak Angin –yang merupakan produk herbal– masih dipandang sebagai merek yang kurang relevan di kalangan anak muda.

Melalui kampanye #Pintarisme yang dimulai pada Ramadan tahun lalu, Tolak Angin mencoba menggaet audiens laki-laki dan perempuan berusia 15-39 tahun di kelas menengah-atas, baik di kawasan perkotaan (urban), sub-urban, maupun pedesaaan (rural). Di samping itu, Tolak Angin pun mencoba memanfaatkan opportunity sebagai produk herbal dengan brand preposition yang kuat dengan mengasosiasikan produknya dengan “orang pintar”. Apalagi, slogan citra “Orang pintar minum Tolak Angin” sudah tidak asing di telinga masyarakat.

Proses penggodokan ide kreatif kampanye ini awalnya dilakukan sebelum pandemi. Kampanye #Pintarisme menarik garis dari “Orang pintar minum Tolak Angin” sehingga masih tetap terintegrasi. “Kami mencoba mempertajam relevansi ‘orang pintar’ kepada kalangan yang lebih muda melalui kanal digital. Kami menggambarkan orang pintar sebagai orang yang kreatif, passionate, memiliki value, dan berani mendobrak kebiasaan lama,” Yuditia menjelaskan. Peran Tolak Angin dalam kampanye ini adalah sebagai enabler orang pintar masa kini untuk berani melangkah tanpa khawatir terganggu karena sakit.

Dalam mengeksekusi kampanye ini, Tolak Angin bekerjasama dengan agensi dan media publisher untuk integrated digital activities. Sebagai bagian dari consumer goods, Tolak Angin mengimplementasikan rangkaian aktivitas, antara lain membuat konten media sosial, melakukan aktivasi, menjalankan PR, membuat programmatic ads, menggaet key opinion leaders, mengadakan digital live concert & content, serta memberikan merchandise. Istimewanya, program-program kampanye ini dilakukan secara fully digital, tanpa melalui iklan di televisi dengan tujuan menggaet audiens yang lebih tech-savvy.

Yuditia mengklaim kampanye ini memberikan hasil yang signifikan terhadap engagement rate Tolak Angin yang naik 5% dan jumlah follower naik 12,5%. Di samping itu, selama masa kampanye –bulan Ramadan, April-Mei 2020– berhasil dikumpulkan donasi sebesar Rp 15 miliar yang disumbangkan ke pihak-pihak yang membutuhkan di masa pandemi.

Secara statistik, Yuditia memaparkan, total impresi kampanye #Pintarisme mencapai 97 juta impresi, live-video view sebanyak 134.145, buzz/traffic 817.726, dan jumlah posting-an yang beredar 43 juta. Kampanye ini juga diklaim berhasil memengaruhi tingkat brandconversation secara signifikan dibandingkan dengan kompetitor. Tolak Angin memperoleh reach 68,9%, jauh dibandingkan merek-merek kompetitornya.

Angka share of voice Tolak Angin sebesar 75,9% berasal dari semua medsos, mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, media online, blog, hingga forum. “Tolak Angin hampir selalu mendapatkan conversation secara organik,” ujar Yuditia.

Dari segi bisnis, Tolak Angin masih menjadi kontributor utama penjualan bersih perseroan dari segmen jamu herbal dengan kontribusi 67%. “Kami sebagai market leader berupaya terus melakukan inovasi tidak hanya sekadar product-driven, tetapi juga campaign-driven,” kata Yuditia. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved