Marketing Strategy

Strategi Attack Batik Cleaner Bermain di Pasar Sempit

Strategi Attack Batik Cleaner Bermain di Pasar Sempit

Semenjak diakui secara internasional oleh UNESCO tahun 2009 bahwa batik adalah warisan budaya asli Indonesia, batik semakin digandrungi di dalam dan luar negeri. Batik tampil sebagai kostum yang modern dan dinamis. Dikenakan tak hanya untuk acara formal, sebab sentuhan kreativitas para desainer membuat batik jadi cocok untuk dikenakan ke mana saja dan kapan saja. Pemakai dan kolektor batik kian hari kian bertambah banyak.

IMG20150930115256

Tetapi kondisi tersebut justru membuat PT Kao khususnya brand Attack, sebagai deterjen pakaian, menjadi resah. Sebabnya adalah ternyata deterjen jika digunakan untuk mencuci kain batik akan merusak warna kain dan motif. Maka bangkitnya pasar pakaian batik di Indonesia tidak akan dinikmati oleh para produsen deterjen seperti Attack. “Kami kemudian memberikan tantangan kepada tim research and development Kao yang di Jepang, untuk membuat sebuah formula pencuci yang aman bagi batik dan kain halus lainnya,” ungkap Susilowati, Associate Vice President Marketing Fabric Home Care & Human Health Care, Kao Indonesia. Akhirnya pada tahun 2010, Kao resmi mengeluarkan pembersih khusus batik, yaitu Attack Batik Cleaner.

Setelah lima tahun berjalan, diakui Susilowati, pertumbuhan penjualan Attack batik cleaner masih kecil, “Tetapi yang yang paling penting adalah masyrakat sudah mulai tahu produk ini dan tahu fungsi serta manfaatnya,” ujarnya. Untuk semakin membangun kesadaran masyarakat akan kehadiran produk tersebut, pihaknya membuat sejumlah kegiatan sebagai strategi pemasarannya.

Pertama, Red Carpet, yaitu apresiasi bagi para karyawan kantor yang mengenakan batik saat bekerja. Kegiatan tersebut dikemas dengan cara menggelar karpet merah dan panggung kecil yang cantik berdekorasi batik sebagi photo booth, dibuat di 6 gedung perkantoran di Jakarta yaitu di Graha Mandiri, Menara Jamsostek, Graha BIP, Indonesia Power, Gedung Tifa dan Menara Bidakara. Setiap karyawan yang mengenakan batik di 6 gedung tersebut boleh berfoto di photo booth dan mendaptkan souvenir cantik. Red carpet digelar selama 14 – 18 September 2015. Kedua, Attack batik cleaner juga menggelar batik street hunt photo competition, kegiatan ini digelar selama 18 September – 18 Oktober 2015. Attack Batik Cleaner juga menggandeng pecinta dan pemerhati batik Indonesia, Dr.Ir. Indra Tjahjani, SS, untuk memberikan edukasi mengenai sejarah batik, filosofi dan perwatannya.

Sebagai produk yang ceruk pasarnya agak sempit, yakni khusus batik dan kain halus, membuat tim pemasaran Kao nampak harus bekerja ekstra. Tetapi jika digarap dengan baik, bukan tak mungkin produk ini akan menguasai pasarnya, karena dia hadir sebagai pionir di kategorinya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved