Marketing

Tahun 2013 Pemasaran Online Lebih Merajalela

Oleh Admin
Tahun 2013 Pemasaran Online Lebih Merajalela

Rhenald Kasali

Pemasaran menjadi faktor penting dalam menjual sebuah produk. Bila dikaitkan dengan kondisi teknologi yang semakin canggih, bentuk pemasaran pun semakin bergeser. Pemasaran sebuah produk ataupun jasa kini semakin merambah ke dunia online. Gaya pemasaran secara online dinilai semakin menggeliat di tahun 2013.

Kepada SWA Online, di Jakarta, Rabu (28/11/2012), Rhenald Kasali, Founder Rumah Perubahan, mengatakan, “Saya kira (pemasaran) akan lebih banyak masuk ke dunia online.”

Tahun 2012, gaya pemasaran, menurut Rhenald, sudah mulai mengalami pergeseran. Dari generasi yang musti melihat secara fisik ke generasi yang melihat secara elektronik atau online. Kini, sudah banyak bentuk produk atau jasa yang dipasarkan secara online, misalnya saja, produk atau jasa terkait gaya hidup.

Bahkan, ia menerangkan, kegiatan-kegiatan rapat yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini bisa berlangsung secara elektronik. “Itu kan belanja pegawai dilakukan dengan rapat-rapat fisik, tatap muka. Tapi ada lagi tipe Dahlan Iskan yang mengatakan rapat cukup di BlackBerry,” katanya melanjutkan.

“Jadi dua dunia itu bertempur saat ini,” tegas Rhenald.

Rhenald Kasali

Rhenald Kasali

Lantas bagaimana gaya pemasaran di tahun 2013? Ia pun berpandangan bahwa gaya pemasaran secara online akan semakin berkembang. Gaya pemasaran ini akan mengepung pasar belanja online Indonesia yang nilainya ditaksir mencapai US$ 4,12 miliar.

Namun, tak mudah untuk masuk ke dunia online. Dia mengatakan, tantangannya adalah perusahaan ataupun lembaga harus bisa mengatasi kesenjangan generasi. Masalah kesenjangan antara generasi tua dan muda ini hampir ada di semua perusahan besar di Indonesia. Generasi digital yang sangat melekat di jiwa kaum muda harus bisa dikembangkan. “Jadi generation gap itu harus diatasi kalau mau masuk ke dunia online. Generasi digital itu harus masuk, dipercepat naik ke atas,” tegasnya.

Dia menegaskan tantangannya murni lebih kepada style dan generasi yang berbeda. Tak ada regulasi Pemerintah yang menjadi rintangan berarti. “Ini bukan soal regulasi, ini soal kesiapan berpikir. Kalau saya bilang orang tua kalau dikasih alat, seperti iPad, iPod, mereka selalu bertanya dulu. Kalau kita tanya anak generasi digital dikasih iPod itu mereka utak atik dulu, baru nanya. Jadi tantangannya lebih kepada style dan generasi yang berbeda,” tandas Rhenald. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved