Marketing Strategy

Tahun 2015 Bisnis Online Naik 67%

Tahun 2015 Bisnis Online Naik 67%

Bisnis online kini menjadi tren di berbagai kalangan baik tua maupun muda. Tak heran bila mulai banyak muncul brand baru di dunia maya. Tren ini pun mulai masuk ke Indonesia, mengingat memiliki potensi pasar yang cukup besar. Apabila 10% dari masyarakat Indonesia melakukan belanja online tentunya volume transaksi akan sangat menggiurkan.

Photo 1

Lembaga riset Forst and Sullivan memprediksi hingga akhir tahun 2015 peningkatan bisnis online akan mencapai 60 persen. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan meningkat mencapai 67%, mengingat gencarnya bisnis online melalui sosial media. “Pada dasarnya maraknya bisnis online di Indonesia disebabkan oleh boomingnya social media dan tren komunikasi online di Internet (digital communication)”, ujar Yoris Sebastian, penulis buku sekaligus pemilik Creative Junkies.

Tak heran bila saat ini bisnis online di Indonesia mulai menjamur, mulai dari kalangan artis hingga orang biasa, juga bisa memiliki bisnis online. Namun sayangnya kemudahan bisnis ini tak dilirik banyak orang, masih banyak yang ragu terhadap bisnis ini. Penipuan, pencurian identittas, menjadi salah satu penghambat berbisnis online.

Melihat kesempatan ini pun, Yoris Sebastian pun meluncurkan buku yang berjudul 5W1H Jurus-Jurus Memulai Bisnis Online. Buku setebal 144 halaman ini memberikan gambaran dan panduan bagaimana berbisnis online dari para pelaku bisnis online di Indonesia.

Salah satunya adalah Dian Sastrowardoyo, yang menceritakan pengalamannya berbisnis online. Sejak beberapa tahun lalu, artis yang terkenal melalui film Ada Apa dengan Cinta ini, sudah memulai bisnis online dengan teman-temannya.

Awalnya ia berjualan barang-barang keperluan bayi yang berasal dari Jepang dan Korea, sampai akhirnya ia mulai menekuni bisnis catering. “Saya dan teman-teman sejak Agustus 2014 lalu mulai fokus dengan catering diet ‘3 Skinny Minnies’. Awalnya hanya untuk teman-teman terdekat, namun peminatnya ternyata cukup tinggi, akhirnya kami mulai serius,” ceritanya.

Menurutnya, kunci utama menjalankan bisnis ini adalah fokus dengan rasa masakan yang konsisten, inovasi, dan visual yang menarik. Mengingat penjualan melalui online tak memungkinan konsumen menyentuh produk yang diinginkan, sehingga tampilan visual haruslah jelas dan sedetail mungkin.

Menurut Yoris, bisnis online biasanya diawali dengan kesenangan atau hobi yang kemudian ditekuni secara serius. Bisnis online yang semakin mendominasi, kini akan memiliki potensi mendorongnya perkembangan koneksi dan data transmisi internet berkecepatan tinggi di Indonesia. Selain itu kebanyakan masyarakat pun mengakses sosial media melalui smartphone mereka, sehingga mereka lebih mudah dalam mengakses akun-akun sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Hanya dengan satu klik, produk bisa dijual keseluruh dunia, mengingat kebanyakan para pengguna sosial media seperti instagram berasal dari banyak negara. Sebut saja Eropa, Jepang, Brazil, Indonesai dll, sehingga produk yang dijualkan pun tidak terbatas hanya pada pasar dosmetik saja. Hal ini tentunya akan semakin membukakan kesempatan dalam berbisnis tanpa dibayang-bayangi dengan modal yang besar.

Buku ini pun dibanderol dengan harga Rp 53.000 dan tersedia di seluruh toko buku Gramedia pada Januari 2016 nanti. Harapannya buku ini dapat membantu para usahawan yang ingin memulai bisnis melalui online atau media sosial. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved