Marketing Strategy

Tiga Kekuatan BosToko Menggaet UKM

Tiga Kekuatan BosToko Menggaet UKM

Mengajak pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk berjualan di dunia maya bukanlah perkara mudah. Alasannya beragam, mulai dari infrastruktur, tingkat kemudahan, hingga sistem dagang konvesional yang masih sulit untuk dilepas. Namun bagi BosToko, hal tersebut tidak menjadi hambatan untuk menggaet banyak UKM. Dengan mengusung 3M, aplikasi layanan dan infrastruktur ini berhasil membantu ribuan UKM untuk berjualan secara online. Apa rahasianya?

BosToko alias Bisa Online untuk Semua Toko, adalah sebuah layanan yang dibuat oleh PT Telkomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Tujuan pembentukannya adalah menyediakan layanan dan infrastruktur bagi pelaku UKM untuk berjualan secara online.

Manajemen Telkom

Rahasia keberhasilan BosToko adalah dengan mengusung konsep 3M : mudah, murah dan manfaat. Mudah karena bagi pelaku UKM tidak perlu investasi server lagi. Pihak Telkom menjelaskan, data server disediakan dari pihaknya melalui teknologi cloud. Perusahaan plat merah ini mengklaim memberi kemudahan dengan bundling software dengan akses konektifitas. Penggunaannya pun sangat mudah. Berbagai menu disediakan, mulai dari penjualan, pembelian, point of sales, keuangan, persediaan hingga komunikasi bisnis.

Kekuatan kedua, murah. Telkom menawarkan biaya per transaksi sangat murah. Cukup Rp 100 per transaksi dengan maksimal biaya Rp 300.000 per bulan. Kekuatan terkakhir adalah manfaat. Mereka mengklaim, dengan segala keunggulan yang ditawarkan aplikasi BosToko pasti akan sangat bermanfaat bagi pengembangan bisnis pelaku UKM.

Salah satu UKM yang merasakan dampak positif dari hadirnya aplikasi BosToko adalah Salam Rancage. Salam Rancage dikelola Tri Permana Dewi sejak tahun 2012 bergerak dibidang kerajinan dengan memanfaatkan bermacam-macam sampah baik plastik, botol mau pun kertas. Bisnis yang dijalaninya membuat berbagai produk berupa tas, keranjang baju, tas laptop.

UKM asal Bogor ini terdiri dari 6 orang karyawan. UKM ini juga memberdayakan ibu-ibu di daerah untuk turut membuat produk-produk. Jadi total tenaga kerja mencapai 60 orang. Tri menjelaskan, bisnisnya sangat fokus pada alur keluar dan masuk persediaan barang atau stok.

“Seringnya terjadi penumpukan stock menghambat efisiensi serta efektifitas usaha ini, ditambah lagi sumber dayanya yang memang tidak terikat kontrak mengakibatkan koordinasi inventarisir barang terhambat,” ujar Tri.

Menurut Tri, aplikasi BosToko memberikan solusi untuk bisnisnya. Pertama, dalam menghitung stok produk pada saat yang bersamaan dengan penjualan di toko. Kedua, dengan BosToko dapat mengetahui berapa sisa stok yang masih ada secara online serta dapat memonitor berapa banyak penjualan di toko, tempat pameran maupun dicabang kota lain.

“Keuntungan lainnya yang dirasakan oleh Salam Rancage adalah pricing BosToko yang terjangkau dan sangat bermanfaat dalam membantu jalannya bisnis,” Tri memberikan tanggapan.

Sekedar informasi, BosToko merupakan bagian dari program Indonesia Digital Entreprenuer dengan menggandeng PT Inforsys Indonesia sebagai mitra penyedia aplikasi. Telkom tidak hanya membangun infrastruktur fisik saja, tetapi juga dalam hal infrastruktur sosial. Program tersebut dilakukan secara konsisten agar banyak pelaku UKM dapat memahami information communication technology (ICT) serta dapat go-online. Sampai saat ini sudah ada 167.000 UKM yang bergabung ke portal smartbisnis. Pada pertengahan Desember 2013 lalu, BosToko mendapatkan Rekor MURI untuk kategori “Registrasi Aplikasi Pembukuan Toko Peserta Terbanyak dalam sehari” dari target awal 1.000 pendaftar, tercatat pada pukul 15.10 WIB sebanyak 5.496 UKM seluruh Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved