Marketing

Tiga Strategi Lexus Dekati Konsumen Kelas Premium

Oleh Admin
Tiga Strategi Lexus Dekati Konsumen Kelas Premium

Setelah 5 tahun di Indonesia, mobil premium Lexus masih enggan berkompetisi dengan mobil premium lain. Bahkan tahun ini kehadiran Lexus di Indonesia masih terhitung sebagai perkenalan. Merek premium Toyota tersebut baru akan berkompetisi dan bicara penjualan pada 5 hingga 10 tahun mendatang.

Hideyuki, Kazuo Ohara, dan Johnny Dharmawan

“Saya tidak mau bersaing. Lexus di sini masih perkenalan. Setelah 5 tahun nanti baru berkompetisi. Saat ini posisi kami di Indonesia masih di peringkat tiga atau empat setelah Mercedez dan BMW,” tutur Johnny Darmawan, Lexus Indonesia Principal.

Mendukung Johnny, Kazuo Ohara mengungkapkan, “Lexus tak hendak menjual banyak mobil, namun fokus pada bagaimana memberikan kenyamanan kepada pelanggan,”. Menurut Deputy Chief Officer Lexus Group tersebut, karena layanan purna jual menjadi fokus utama Lexus, ia mengaku tidak banyak terpengaruh dengan krisis ekonomi di Eropa. Meski begitu Ohara optimistis volume pasar otomotif akan meningkat.

Sepanjang tahun 2011 lalu, sebanyak 462 unit mobil Lexus terjual di Indonesia. Angka tersebut masih belum mencapai target Lexus Indonesia saat itu. Pada 2011, Lexus menargetkan penjualan 500 unit mobil premium. Target penjualan tidak dapat tercapai akibat bencana tsunami yang mengganggu produksi Toyota Jepang termasuk Lexus.

Tahun ini Lexus menargetkan 600 unit terjual di Indonesia. Hingga Mei 2012 sudah 204 unit laku terjual. Melihat fakta ini, Johnny yakin targetnya akan terpenuhi. Ada strategi yang akan menjadi senjata Lexus. Strateginya pertamanya adalah dengan mendatangkan semua line-up yang diminati konsumen Lexus di Indonesia. Saat ini dari 11 tipe yang dimiliki Lexus secara global, 6 di antaranya telah didatangkan ke Indonesia dengan 13 varian.

“Strategi kedua kami adalah layanan paripurna. Kami melayani free maintenance selama 5 tahun, 24 jam non-stop route asistant,” ujar Johnny dalam peluncuran empat varian baru Lexus pada Rabu 13 Juni 2012. Strategi ketiga yang dipasangnya adalah melalui media.

“Kami sangat terbuka dengan media tentang apa saja kekuatan dan kelemahan Lexus,” tambahnya. Lexus juga memiliki 10 flying technician. Ketika konsumen menyampaikan komplain, mereka akan menerbangkan flying technician di mana pun lokasi konsumen tersebut.

“Sebetulnya kami jarang menerima komplain, bahkan bisa dikatakan zero-strike. Walau bagaimanapun komplain adalah kesempatan emas bagi kami. Tapi komplain yang masuk seringnya bukan karena engine melainkan karena kurang info saja,” kata Adrian Tirtadjaja, General Manager Lexus Indonesia. Agar lebih sigap menanggapi komplain konsumen, Adrian mengungkapkan bahwa Lexus menggunakan jaringan Toyota tertentu yang memiliki spesifikasi pelayanan dan teknologi sesuai standar Lexus. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved