Marketing Strategy

Upaya ABB untuk Perlindungan Akibat Arus Listrik Residual

Upaya ABB untuk Perlindungan Akibat Arus Listrik Residual

ABB

ABB, perusahaan bidang energi dan teknologi otomatisasi meluncurkan kehadiran produk Residual Current Operated Circuit Breaker (RCCB) di Indonesia melalui ABB tipe F200 dan ABB FH200. Kedua produk tersebut mampu memberikan perlindungan optimal bagi anggota sebuah hunian atau lokasi kerja dari musibah yang diakibatkan oleh serangan arus listrik.

ABB tipe F200 dan FH200 merupakan perangkat pemutus arus residual atau residual current breaker yang dilengkapi dengan mekanisme zero current transformer (ZCT) dan kemampuan untuk memutus arus listrik, serta memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi dan memutus arus bocor.

RCCB adalah salah satu perangkat residual current devices milik ABB yang secara berkelanjutan melakukan pemantauan dan pembandingan besarnya arus yang masuk ke dalam sebuah sirkuit listrik atau dikenal membaca sensitivitas, sebagai contoh adalah peralatan-peralatan listrik yang ada di dalam rumah, dan berapa besar arus yang keluar. Apabila tingkat arus balik yang terjadi lebih rendah, artinya adalah ada arus dari sirkuit tersebut yang keluar secara tidak wajar atau mengalami kebocoran pada kabel listrik.

Dodon Ramlie, Direktur PT ABB Sakti Industri, mengungkapkan, “Kami memperkenalkan RCCB terbaru, ABB tipe F200 dan FH200, sebagai solusi protektif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas”.

Made Arsana, Product Marketing Manager Enclosures and DIN Rails Products ABB Indonesia,menjelaskan bahwa ABB tipe FH200 memiliki sensitivitas tinggi (30 mA) dalam mendeteksi adanya arus bocor pada penyuplai daya di rumahan dan mendorong adanya pemutusan arus listrik secara cepat guna melakukan proteksi. Keunggulan ini menjadikan tipe FH200 dapat diandalkan sebagai pelindung keluarga dari kemungkinan terjadinya koneksi langsung dengan arus listrik akibat adanya kebocoran penyuplai daya yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa.

Potensi-potensi yang membahayakan keselamatan jiwa dan materi juga muncul di sektor bisnis. Mempertimbangkan kapasitas kebutuhan arus listrik yang lebih besar (80, 100 dan 125 A) di industri, ABB menawarkan tipe F200 untuk sebagai solusi untuk dunia industri. Serupa dengan tipe FH200 yang diperuntukkan bagi permukiman, tipe F200 juga memiliki sensitivitas tinggi dalam mendeteksi terjadinya kebocoran-kebocoran penyuplai daya di pabrik-pabrik yang penuh dengan mesin atau lokasi tempat produksi.

Dengan kemampuan ini, dunia bisnis dapat meminimalisasi dampak-dampak buruk yang berpotensi muncul akibat arus bocor, seperti ancaman terhadap keselamatan jiwa para pekerja, kerusakan mesin-mesin, hingga kebakaran bangunan.

“Berbeda dengan Miniature Circuit Breakers (MCB) yang terpasang di rumah-rumah yang hanya bekerja mendeteksi kelebihan arus listrik dan hubungan pendek arus listrik. Kami merekomendasikan penggunaan residual current devices RCCB di rumah dan bangunan lainnya yang memiliki tempat sensitif atau ruangan dengan resiko lebih tinggi seperti kamar anak-anak, kamar mandi atau ruang hobi”, imbuh Made.

Sementara itu terkait penjualan, Dodon mengungkapkan ABB sempat bekerja sama dengan beberapa pengembang untuk bisa memasarkan RCCB. “Saat ini trennya sedang meningkat. Dalam waktu satu dua tahun kedepan diharapkan masyarakat bisa lebih aware dengan adanya RCCB”,ungkapnya.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved