Marketing Strategy

Upaya Jotun Berupaya Tingkatkan Pangsa Pasar Cat di Segmen Cat Dekoratif

 Upaya Jotun Berupaya Tingkatkan Pangsa Pasar Cat di Segmen Cat Dekoratif

Produsen cat asal Norwegia, Jotun, melalui PT Jotun Indonesia, meluncurkan produk cat baru di segmen decorative paint pada lini cat eksterior yaitu Jotashield Antifade dan Jotaroof Superior Roof Protection. Produk cat baru ini, khususnya Jotashield Antifade, ditargetkan perusahaan untuk dapat dijual sebanyak 4 juta liter hingga setahun ke depan.

“Target peluncuran Jotun Jotashield Antifade, untuk satu tahun ke depan dapat menjual sekitar 4 juta liter,” ungkap Victor Taslim, Project Manager Jotashield Antifade & Area Sales Manager Sumatera Decorative Retail, di acara peluncuran Jotun Jotashield Antifade di Hotel Crown Jakarta, Rabu (10/10). Victor menjelaskan, saat ini pangsa pasar cat Jotun segmen decorative sekitar 10%. Ia mengatakan seiring dengan diluncurkannya cat terbaru ini, pangsa pasar cat segmen decorative Jotun ditargetkan dapat mencapai 13%-15% pada tahun yang akan datang.

Saat ini, Jotun dikenal sebagai pemimpin pasar cat untuk segmen protective dan marine (cat untuk industri pekapalan). Namun, dikatakan Victor, kontribusi yang cukup besar justru berasal dari segmen decorative paint sebesar 45%. Sedangkan sisanya dibagi oleh segmen protective dan marine. Pada segmen decorative, Victor menjelaskan, sebesar 80% pendapatan berasal dari pasar ritel (produk yang dijual di toko-toko atau modern trade). Sedangkan sisanya berasal dari berbagai proyek seperti residensial dan apartemen. “Untuk proyek biasanya juga kerjasama dengan pengembang properti,” tambah Victor.

Sebagai produsen cat premium, Victor menilai pangsa pasar cat premium dari total pasar cat secara nasional sekitar 25% dengan nilai Rp 4 triliun. “Pasar premium, secara value, kita perkirakan sekitar 25% dari total pasar cat di Indonesia. Sedangkan 55% pasar medium,” ungkap Victor. Ia menambahkan penjualan paling dominan masih terjadi di Jawa dan Sumatera, sekitar 65% dari total penjualan Jotun di Indonesia.

Terkait produksi, Victor mengungkapkan sejak awal 2012 hingga saat ini pihaknya telah memproduksi sekitar 25 juta liter di mana tiap bulannya diproduksi sekitar 3 juta liter cat. Hingga akhir tahun ini, ia melanjutkan, pihaknya menargetkan akan memproduksi sekitar 30-40 juta liter. Ia menambahkan pertumbuhan volume per tahunnya mencapai 40% dan pertumbuhan pendapatan sekitar 30%.

Tambah Kapasitas Produksi

Eric Mallace, Presiden Direktur PT Jotun Indonesia, dalam kesempatan yang sama juga memaparkan rencana menambah kapasitas produksi mencapai 100 juta liter hingga 2015. “Hingga 2015 kami akan tambah kapasitas produksi menjadi 100 juta liter yang akan dilakukan secara bertahap dengan nilai US$ 30 juta,” ujar Eric Mallace.

Terkait investasi ini, Victor menambahkan bahwa pendanaan akan dilakukan dari internal, yaitu Jotun Norwegia. Investasi ini, lanjut Victor, dilakukan karena pihaknya melihat konsumsi cat per kapita di Indonesia masih sangat rendah. “Saat ini masih sekitar 1,1 liter, lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang konsumsi catnya sudah 5 liter per kapita dan Singapura yang 20-30 liter per kapita,” tambahnya.

Victor menilai, ke depan, dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, prospek industri cat ini akan sangat baik. “Untuk konsumsi per kapita, kami perkirakan konsumsi bisa tumbuh sekiar 20% per tahun. Itu sudah sangat baik karena penduduk Indonesia yang besar,” ia mengungkapkan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved