Marketing Strategy

Industri Otomotif Turun, Penjualan Kaca Film V-Kool Terkoreksi 17%

Industri Otomotif Turun, Penjualan Kaca Film V-Kool Terkoreksi 17%

Mengembangkan bisnis hingga puluhan tahun bukanlah perkara yang mudah. Tentu butuh strategi dan usaha keras. V-kool, kaca film yang sudah menghiasi pasar Indonesia sejak tahun 1995, Kini V-kool sudah mempunyai 60 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.

PT V-kool Indo Lestari menjadi distributor kaca film ternama di Indonesia. Produk ini diklaim bisa menolak panas inframerah dan sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan pemudaran dan kanker kulit. Pertama berdiri hanya dengan 10 orang staf, V-kool terus menunjukkan perkembangannya dengan terobosan-terbosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh merek kaca film lain di Indonesia. Menargetkan kelas premium, V-Koll mengklaim sudah menjadi market leader saat ini,

Vkool

Di tahun 2015 ini, V-kool mendapatkan beberapa penghargaan yang bahwa V-kool sudah menjadi top of mind consume. Penghargaan yang didapat adalah Top Brand Award, Customer Satisfaction Award, dan Automotive Choice Award. Menghadapi tahun 2016, V-kool sudha menyiapkan beberapa strategi. Pertama, V-kool akan terus mengikuti pameran akbar seperti GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto SHow dan IIMS (Indonesia International Motor Show). Selain itu, V-koll akan mengadakan mall exhibition untuk menjangkau masyarakat yang lebih umum. “Di 2016, edukasi pasar akan terus kami lakukan. Pameran otomotif kan untuk pecinta otomotif saja, oleh karena itu kami juga akan mengadakan mall exhibition. Selain itu, social media activity akan kami tingkatkan lagi,” ujar Linda Widjaja, Vice President Director V-Kool Indonesia. Saat ini sudah banyak merek kaca film yang bermunculan. Untuk menunjukkan kelebihan V-kool, konsumen perlu merasakan perbedaan V-kool dengan yang lain. Untuk itu, V-kool sedang merencanakan untuk mengadakan gathering di outlet V-kool. Di outlet tersebut, V-kool dapat merasakan produk V-kool yang premium dan juga ada after salesnya.

Di 2016 mendatang V-kool memprediksi tidak banyak yang berbeda dengan 2015. Turunnya industri otomotif sebesar 18% memengaruhi pertumbuhan V-koll di 2015. 2015 ini V-kool mengalami penurunan sebesar 16-17%. “Tahun depan kami menargetkan 5%. Bisa tumbuh 5% saja sudah syukur,” jelasnya. Selain berfokus kepada kaca film, 2016 mendatang V-kool juga berfokus kepada paint protection film dan body protection.

Menghadapi kompetitor yang menjual kaca film yang lebih murah, PT V-kool Indo Lestari menyiapkan brand yang lebih murah dibandingkan V-kool untuk mempertahankan posisinya; Huperoptik dan Solar Guard. “Kami juga ada brand yang lebih murah tapi tidak menggunakan merek V-kool. V-kool tidak akan pernah berkompromi dengan harga dan kualitas,” dia menegaskan.

Tahun 2014 lalu, V-kool melebarkan sayap ke kaca film untuk gedung yang ternyata animo masyarakat baik dikarenakan konsep go green sudah menjamur. Komposisi kaca film untuk gedung berkisar di 15-20%, sisanya adalah kaca film untuk otomotif.

Melihat penurunan industri otomotif, V-kool memiliki kesempatan untuk mobil bekas yang kacanya belum memakai kaca film V-kool dan juga mobil premium. “Banyak dealer kami yang ‘ngeletikin’ kaca film di mobil-mobil premium dan menggantinya dengan V-kool. Kedepan OEM kami juga akan perbanyak lagi, saat ini OEM kami ada Nissan, Toyota, Honda dan lain-lain. Hampir semua OEM dari Jepang sudah bekerja sama dengan kami,” tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved