Marketing Trends

Marketplace Monitoring Tools Ini Bidik Pelaku Bisnis Marketplace

Marketplace Monitoring Tools Ini Bidik Pelaku Bisnis Marketplace
Marlina Iryatie, Pendiri & CEO Insight First Asia (Foto: Eva/Swa)

Transaksi perdagangan online (e-commerce) di Indonesia tumbuh dengan signifikan. Nilai transaksinya terus meningkat selama lima tahun terakhir. Online marketplace adalah salah satu pemain terbesar dalam bisnis e-commerce Indonesia. Salah satu platform yang paling banyak digunakan untuk berdagang secara online di Indonesia adalah marketplace.

Marketplace adalah platform yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli di internet. Marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran.

“InsightBuzz, Tools for the Digital Age, adalah software open-dashboard pertama yang memberikan wawasan dan data dari marketplace tentang jumlah penjualan, merek yang terjual, lokasi penjualan, penjualan toko, dan informasi lain yang dibutuhkan para pemilik usaha atau marketing manager,” jelas Marlina Iryatie, Pendiri & CEO Insight First Asia secara virtual (8/12/2021).

Dengan tools ini, pengguna dapat memperoleh data dan insight dari Tokopedia, Shoppe, Lazada, JD.id, Olx dan Bukalapak. Juga mengetahui berapa harga yang ditawarkan oleh pesaing, berapa penjualan yang dilakukan oleh pesaing, toko mana yang melakukan penjualan terbanyak, area mana yang paling banyak menjual serta informasi lainnya yang dapat ditarik secara real time. Pemilik usaha dan merek dapat bersaing di pasar online dan tetap terdepan dalam persaingan dengan dukungan data ini.

Marlina menjelaskan, ada tiga hal yang merupakan keunggulan tools InsightBuzz. Pertama, dasbor dibuat khusus dan unik disesuaikan dengan kebutuhan bisnis masing-masing perusahaan/pebisnis; sehingga memberikan insight yang tajam, cepat dan akurat. Kedua, data berbasis web yang real time. Data yang muncul sudah berupa insight, real time, dapat ditarik kapan saja melalui PC atau HP, dapat diunduh untuk keperluan laporan atau presentasi. Ketiga, data yang komprehensif dan detail. Menyajikan data penjualan yang dibutuhkan divisi sales, marketing hingga pemimpin perusahaan, sampai ke merek pesaing, varian produk, lokasi toko, penjualan harian, dan tautan ke toko-toko yang menjual produk tersebut.

Dengan InsightBuzz, seller mampu mengetahui potensi penjualan di marketplace, kerja sama dengan merchant-merchant besar di market place, memonitor penjualan produk sendiri, penjualan produk pesaing dan strategi penjualan ke depannya baik di e-commerce maupun di marketplace, dapat mengungkap berbagai jenis pelanggaran potensial yang dapat memengaruhi merek, termasuk pemalsuan, pelanggaran merek dagang, atau pelanggaran hak cipta, paten, atau hak desain.

Merujuk data yang dihimpun Iprice, pada Kuartal II/2021 Tokopedia adalah e-commerce yang mendapatkan pengunjung atau visitor web bulanan terbanyak di Indonesia. Total pengunjung Tokopedia mencapai 147.790.000 rata-rata bulanan. Sedangkan Shopee sebanyak rata-rata 126.996.700 per bulan. Juga terlihat dari jumlah merchant atau penjual di kedua marketplace tersebut sejak tahun 2020 memperlihatkan lonjakan signifikan. Per Desember 2020, terdapat 9,9 juta penjual terdaftar di Tokopedia.

Berdasarkan data yang dirilis Katadata, pada tahun 2014 nilai transaksi perdagangan online Indonesia hanya berada di angka Rp25,1 triliun dan tahun 2016 meningkat hingga mencapai angka Rp108,4 triliun rupiah. Sedangkan data terakhir menunjukkan Gross Merchandise Value e-commerce Indonesia mencapai Rp573 trilliun dengan dua pemain yang menguasai pasar Tokopedia (market share 35%) dan Shopee (market share 37%).

Adanya perubahan perilaku konsumen yang cenderung melakukan pembelian secara online sebagai salah satu pemicu tumbuhnya marketplace. Bahkan korporasi besar dan pemilik merek serta produk besarpun sudah masuk ke ranah platform digital ini. “Hal ini kami lihat sebagai potensi untuk menciptakan sebuah tools yang bermanfaat bagi para seller di market place,” ujar Marlina.

Insight First Asia adalah perusahaan lokal yang digawangi oleh tim yang berpengalaman di industri dan di perusahaan global. Berdiri sejak 2016 di bawah bendera PT Wawasan Satu Konsultan, Insight First Asia sebagai konsultan di bidang Integrated Marketing and Communication yang memiliki 4 pillar bisnis yaitu IMC, market research, big data analytic dan training yang sebelumnya juga memiliki tools social media monitoring yang bermanfaat dalam mendengarkan perbincangan terkait brand, sentimen positif atau negatif, juga volume pembicaraan dari platform-platform besar media sosial.

Dua tahun terakhir, Insight First Asia menambah dua divisi baru yaitu Insight First Asia Publishing yang menerbitkan buku-buku tentang entrepreneurship, marketing serta branding dan divis Insight First Asia Academy yang memberikan kursus online (e-course) terkait bisnis, marketing juga entrepreneurship. Hingga saat ini, Insight First Asia telah melayani klien dari dari 18 jenis industri yang berbeda baik B2B maupun B2C dari berbagai perusahaan dari dalam dan luar negeri.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved