Trends Economic Issues

Memajukan Kemitraan Swasta Melalui Pengembangan Keterampilan

Memajukan Kemitraan Swasta Melalui Pengembangan Keterampilan

Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk tahun 2020 dalam memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, tahun 2019, Forum Dialog Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED) menitikberatkan pada pentingnya kemitraan sektor swasta melalui pengembangan keterampilan di era Industri 4.0.

ISED mengundang lebih dari 70 mitra multisektoral proyek, baik sektor publik, swasta, organisasi kemasyarakatan, akademisi dan badan pembangunan internasional lainnya. Fokus pada kualitas SDM juga direfleksikan pada hari Kemerdekaan Indonesia ke 74 dengan tema “SDM Unggul, Indonesia Maju”.

Forum Dialog ISED merupakan acara tahunan yang bertujuan untuk membuka peluang jaringan dengan seluruh mitra kerja dan publik untuk mempromosikan pencapaian proyek dan meningkatkan efek multiplikasi proyek ISED agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi ketenagakerjaan dan ekonomi di Indonesia.

Presiden RI menilai bahwa bangsa Indonesia membutuhkan inovasi disruptif yang dapat memutarbalikkan ketidakmungkinan menjadi peluang, kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, serta mengubah tantangan menjadi kemampuan. Melalui inovasi, kualitas SDM dan penguasaan di bidang teknologi, Indonesia dapat keluar dari ketergantungan terhadap sumber daya alam.

Indonesia telah memasuki era digitalisasi dan Industri 4.0. Bersamaan dengan hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan “Making Industry 4.0” – suatu strategi nasional untuk menuju era baru. Strategi tersebut menyoroti kebutuhan akan tenaga kerja dan sistem pendidikan pelatihan teknis dan kejuruan atau yang lebih dikenal dengan Pendidikan dan Pelatihan Teknik Kejuruan (Technical and Vocational Education and Training / TVET) – untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia dengan baik guna membekali mereka dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di era digitalisasi dan Industri 4.0.

Era ini juga membuka peluang bagi sumber daya manusia, terutama di industri manufaktur untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan masa kini (up-to-date) yang akan diaplikasikan dengan teknologi terkini. Karenanya, demi transformasi struktural Indonesia menjadi negara industri yang berdaya saing tinggi, maka diperlukan program peningkatan keterampilan dan perubahan strategi guna memenuhi tuntutan industri.

Tenaga kerja yang dapat diterima di lapangan pekerjaan adalah tenaga kerja yang terampil dan dapat bekerja dengan teknologi yang berdaya saing. Dibutuhkan langkah-langkah kolaboratif yang akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara multi-level, baik dari sektor publik, swasta, masyarakat, dan akademisi.

Proyek ISED bersama dengan Bappenas, berkomitmen untuk berkontribusi terhadap visi Presiden Joko Widodo dan mendukung implementasi Industri 4.0. dengan menerapkan pendekatan terpadu dalam mempromosikan peluang kerja. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan suplai dari TVET yang berorientasi pada permintaan dari sektor swasta, mempromosikan model bisnis inklusif dan berkelanjutan, serta menghubungkan dan mencocokkan (link and match) kebutuhan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sektor swasta dalam ketenagakerjaan sehingga menciptakan model-model kerja sama yang menghasilkan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan.

Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas, Leonardo Adypurnama alias Teguh Sambodo menekankan bahwa pengembangan keterampilan sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti juga halnya dengan melibatkan sektor swasta dalam mengambil bagian guna meningkatkan tenaga kerja yang terampil. Karena itu, melalui semangat wirausaha yang inovatif, serta dinamika dan skalabilitas dari solusi-solusi yang berbasis pada pasar dapat menjadi salah satu jawaban atas tantangan pembangunan berkelanjutan.

Dari sudut pandang sektor swasta, Corporate Human Resource Development and General Affairs Legal Manager PT Niramas Utama (Inaco), Aldo Omar, menambahkan, kolaborasi antara kita dari pihak sektor swasta dan j publik dijembatani dengan baik oleh proyek ISED. Dari awal kemitraan, seluruh program yang ditawarkan berjalan seiring dengan apa yang dibutuhkan oleh sektor swasta.

Ketua Indonesian Hotel General Manager Association Nusa Tenggara Barat Chapter dan General Manager Golden Palace Lombok, Ernanda Agung Dewobroto, menambahkan, pihaknya mengapresiasi initiatif-inisiatif yang dilakukan oleh proyek ISED dan kami sangat antusias untuk turut berpartisipasi. Di Lombok, khususnya di industri jasa dan perhotelan, kami melihat perlunya peningkatan skill set, baik secara teknis dan juga soft-skill.

Indonesia merupakan salah satu negara prioritas bagi Jerman dalam konteks kerja sama pembangunan internasional. Kerja sama teknis dengan Indonesia telah dibangun sejak 1958. “Kesuksesan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan membutuhkan tenaga kerja yang mumpuni, yang siap untuk menjalankan pekerjaan masa depan. Proyek ISED menjadi bagian yang sangat penting dalam dukungan kami di area prioritas yang telah disetujui bersama yakni Pembangunan Berkelanjutan dan TVET yang memahami perlunya perubahan dan pengembangan dalam peningkatan keterampilan,,” ujar Development Counselor of the Embassy of the Federal Republic of Germany for the Republic of Indonesia, Rafael Teck.

Proyek ISED yang bertujuan untuk mempromosikan peluang kerja, merupakan bagian dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman, yang dimulai sejak 2017 hingga 2021. Tujuan proyek adalah untuk memperkuat kapasitas sektor swasta dan publik guna mempromosikan peluang kerja inklusif dan berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan menjadi sektor pertama proyek ISED dan berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sektor kedua yang dipilih adalah manufaktur dengan fokus pada industri makanan dan minuman.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved