Trends

Memburu Cuan di Micro E-mini S&P 500 Index Futures dari Pluang

Claudia Kolonas, Co-founder Pluang

Bagi investor yang haus tantangan untuk berburu cuan atau membiakkan pundi-pundinya, kini ada instrumen investasi baru yang bisa jadi pilihan. Namanya investasi Micro E-mini S&P 500 Index Futures yang diluncurkan perusahaan financial technology (fintech) Pluang (Pluang.com) yang ditransaksikan di bursa luar negeri, Chicago Mercantile Exchange. Produk ini berbeda dengan saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia. Makanya, terobosan dalam Micro E-mini S&P 500 Index Futures ini dianggap sebagai inovasi terbaru di dunia investasi yang diluncurkan fintech.

“Tujuan diluncurkannya investasi Micro E-mini S&P 500 Index Futures ini sebagai upaya memperluas akses masyarakat terhadap produk investasi mancanegara yang terjangkau, praktis,” ungkap Claudia Kolonas, Co-founder Pluang saat press conference virtual (29/9/2020). Sebelumnya Pluang telah sukses memperkenalkan produk tabungan Emas Digital.

Apa bedanya Micro E-mini Pluang S&P 500 Index Futures dengan investasi saham atau bursa berjangka? Untuk investasi saham utamanya saham-saham bluechips membutuhkan modal besar karena harga sahamnya cenderung mahal. Apalagi jika saham itu listing di bursa asing New York Stock Exchange, seperti saham unggulan Amazon. Pada perdagangan 6/10/2020 saham Amazon melonjak menjadi US$ 3.000. Nah, dengan ditransaksikan e-mini indeks saham, harganya bisa lebih murah hingga seperseratusnya. Jadi, investor bisa berpartisipasi di perdagangan saham internasional tanpa menguras kantong lebih banyak.

Selain itu, dengan investasi di Micro E-mini S&P 500 Index Futures ini, investor tidak perlu ribet mengurus soal administratif perdagangan dan melakukan analisa teknikal maupun fundamental atas saham-saham luar negeri yang dibelinya. Cukup tim dan teknologi Micro E-mini PluangS&P 500 Index Futures yang mengurus semuanya. Investor karakter moderat dan risk taker pasti menyukai transaksi ini. Bahkan, investor pemula atau konservatif juga bisa melakukan perdagangan di Micro E-mini S&P 500 asalkan untuk tujuan investasi jangka panjang.

Cara melakukan investasi Micro E-mini S&P 500 Index Futures juga mudah. Sebab, hanya dilakukan lewat aplikasi Pluang yang bisa diakses melalui gadget. Hanya dalam tiga ketukan dengan minimal transaksi Rp 500 ribu, investor sudah dapat melakukan transaksi. “Tiga ketukan ini adalah pilih ‘buy’ pada Indeks S&P 500, lalu masukkan number of units yang ingin dibeli, selanjutnya pilih ‘swipe up up to complete,” jelas Claudia.

Bedanya investasi indeks saham yang diluncurkan fintech ini dibandingkan di bursa berjangka adalah lebih murah dan simple. Sesuai nama produk ini Micro E-mini S&P 500 Index Futures, maka aturan kontrak berjangka menyebutkan pilihan akun strandar (reguler), mini dan micro. Dengan demikian akun ini memungkinkan investor bertransaksi dengan ukuran terkecil, atau sepersepuluh akun mini atau seperseratus akun standar. Harga tiap lot dibanderol US$ 1.000 (0,01 lot). Oleh karena itu investasi ini lebih terjangkau dibandingkan langsung membeli di perusahaan berjangka yang biasanya hanya menawarkan akun standar dan mini.

Bagaimana dengan risikinyo? Dibandingkan jual beli saham secara langsung, investasi di indeks saham risikonya lebih rendah. Micro E-mini S&P 500 Index Futures mengacu pada harga Indeks S&P 500 sebagai indeks acuan. S&P500 sendiri terdiri dari saham banyak perusahaan, sehingga risikonya akan terdiversifikasi jika ada saham yang berkinerja buruk. Risikonya bisa lebih rendah jika dibandingkan dengan berinvestasi di saham individual.

Investasi pada indeks itu termasuk pada golongan investasi pasif, dibanding dengan golongan investasi aktif. Investasi pasif itu dapat mengurangi risiko dari volatilitas saham individu. Dengan indeks, nasabah bisa mendapatkan diversifikasi secara sekaligus, tanpa harus mencari tahu mengenai saham secara individu.

Dengan indeks, nasabah tidak perlu pusing melakukan market timing. Cukup dengan metode simpel seperti “dolar cost averaging”, sehingga produk ini cocok bagi pemula dibanding trading saham individu.

Claudia menegaskan, investasi dengan imbal hasil menarik seperti indeks S&P 500 juga memiliki risiko. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan para investor. Di antaranya, volatilitas pasar mungkin akan terjadi menjelang pemilihan Presiden AS di bulan November. “Produk Micro E-mini S&P 500 Index Future cocok untuk investasi jangka panjang, dan kami tidak menyarankan pembelian Micro E-mini S&P 500 Index Futures jika ada kebutuhan dana yang mendesak dalam jangka waktu pendek. Jadi selain memiliki profil risiko sedang hingga tinggi, produk ini juga direkomendasikan untuk investor yang telah memiliki pengalaman investasi,” ungkapnya. Selain itu, pergerakan indeks S&P 500 sering kali berlawanan dengan emas, jadi diversifikasi antara dua kelas aset tersebut dapat dipertimbangkan.

Mengapa merilis Micro E-mini S&P 500 Index Futures? Pertimbangannya, kata Claudia, berdasarkan fakta Amerika Serikat adalah negara dengan ekonomi terbesar di dunia sejak 1871, dan masih diprediksikan akan terus bertumbuh. Selama 10 tahun terakhir, saham AS telah berkinerja kuat sebagaimana yang ditunjukkan oleh indeks S&P 500. Selain itu, hanya perusahaan terpilih dan memenuhi syarat yang dapat masuk ke dalamindeks ini. Pada umumnya perusahaan-perusahaan tersebut harus memenuhi beberapa kualifikasi, seperti memiliki kantor pusat yang berlokasi di AS, melaporkan laba positif selama empat triwulan terakhir, memiliki kapitalisasi pasar sama dengan atau lebih dari US$ 3,7 miliar, serta telah melakukan Initial Public Offering (IPO) atau menjadi perusahaan publik selama minimal satu tahun.

Keunggulan Indeks S&P 500 terutama dalam 10 tahun terakhir adalah beberapa perusahaan teknologi, seperti Amazon, Apple dan Netflix menjadi penggerak utama pada indeks tersebut. Sehingga S&P 500 itu cocok sekali bagi para investor yang ingin memiliki eksposur kepada industri teknologi karena di Asia saat ini memang belum memiliki banyak perusahaan teknologi yang sudah terdaftar di bursa publik.

Untuk soal keamanan investasi produk Micro E-mini S&P 500 Index Futures, Claudia menekankan bahwa Pluang by PG Berjangka sudang mengantongi izin Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN) oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). PALN adalah kegiatan penawaran Kontrak dan menyalurkan Amanat Nasabah untuk Kontrak tersebut denganmenggunakan sistem yang disediakan oleh Bursa Berjangka. Jadi, investor tidak perlu khawatir.

Aturan itu dibuat untuk menumbuhkan industri multilateral dalam dunia perusahaan berjangka di Indonesia, dan PG Berjangka berkomitmen membantu misi BAPPEBTI tersebut. “Dalam prosesnya, dana yang kami terima untuk pembelian Micro E-Mini S&P 500 Index Futures akan langsung diteruskan ke akun segregate PG Berjangka, kemudian kepada PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sehingga transaksi nasabah aman dan terjangkau,” tegas Claudia.

Tidak hanya aman dan terjangkau, perusahaan fintech investasi ini juga memberikan satu lagi kelebihan yang paling dibutuhkan masyarakat di era digital ini: kepraktisan. “Proses investasi sangat mudah hanya dalam 3 ketukan. Penjualan dan penarikan dana juga dapat dilakukan secara realtime. Artinya, tidak ada penundaan dalam mencairkan dana,” ungkap Claudia meyakinkan. Menurutnya, meski kendati produk Micro E-Mini S&P 500 Index Future ditawarkan dalam mata uang US$, aplikasi Pluang memberi kemudahan pada investor untuk bisa memilih ingin menggunakan saldo dalam denominasi US$ ataupun Rupiah.

Ada beberapa tips atau ketentuan investasi kontrak berjangka indeks saham Micro E-mini S&P 500 Index Futures ini. Pertama, investor harus memahami bahwa setiap produk investasi memiliki potensi untung dan rugi. Produk ini pun mengalami fluktuasi. Apabila nilai indeks saat kita menjualnya lebih rendah dari saat membelinya, maka kita akan mengalami kerugian. Seperti produk saham lainnya, investor selalu menghimbau untuk berinvestasi dengan rencana investasi jangka menengah atau panjang karena terkadang S&P itu bisa mengalami volatilitas pasar Jadi, harus selalu diversifikasi investasi dengan produk lainnya.

“Namun yang perlu diperhatikan adalah Micro E-mini S&P Index Futures merupakan salah satu instrumen investasi jangka panjang (lebih dari 1 tahun), jadi gunakan prinsip buy and hold,” kata Claudia.

Kedua, perihal kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual unit indesk saham yang dimiliki. Momen yang tepat untuk memulai investasi adalah saat ini. Strategi Dollar Cost Averaging sesuai untuk digunakan untuk berinvestasi. Investor cukup membeli sejumlah unit setiap bulan secara reguler tanpa harus meresahkan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual. “Kami tidak menyarankan market timing bagi investor pemula,” tutur Claudia mengingatkan.

Ketiga, cara membaca atau menganalisa pergerakan harga. Analisa teknis dan fundamental bisa dapat menjadi kunci utama dalam membaca pergerakan harga indeks S&P 500 yang bisa dipelajari di aplikasi.

Keempat, banyak faktor yang memengaruhi naik dan turunnnya harga indeks S&P 500. Beberapa di antaranya kondisi ekonomi Amerika Serikat dan ekonomi secara global dapat memengaruhi harga indeks S&P500 dan Micro E-mini S&P Index Futures ini. Dalam jangka waktu panjang, indeks S&P ini biasanya mengalami peningkatan, meskipun, terkadang kala memang ada kemungkinan volatilitas pasar, terutama ketika zaman resesi seperti kondisi sekarang atau pada tahun 2008.

Kelima, turunnya performa salah satu perusahaan anggota S&P 500 akan memengaruhi nilai indeks saham secara keseluruhan. Namun, signifikansinya tergantung dengan besaran kontribusinya pada S&P 500 dan ini akan berimplikasi pada Micro E-mini S&P 500 Index Futures.

Bagi financial planner atau pengamat investasi, masyarakat perlu mempelajari serta memilih jenis investasi sesuai dengan risiko dan tujuan keuangan masing-masing. Masyarakat dihimbau untuk belajar memahami produk investasi dan memastikan bahwa produk yang dipilih telah memiliki izin yang tepat serta menyajikan portofolio laporan investasi yang transparan. “Sebenarnya selama investasinya itu sesuai dengan tujuan keuangan itu tidak masalah,” ujar Financial Consultant Prita Hapsari Ghozie.

Namun, Prita mengingatkan, masyarakat harus menyiapkan dana darurat terlebih dahulu ketimbang investasi. Jika dirasa sudah ada pegangan untuk dana darurat, investasi apapun saat resesi dinilai akan aman. Adapun besaran dana darurat yang harus dipersiapkan adalah sebesar 12 kali dari pengeluaran rutin bulanan.

Dalam kesempatan terpisah praktisi pasar modal Haryanto Bhakti, mengungkapkan sejatinya investasi indeks dikenal masyarakat Indonesia sejak tahun awal 1990 seperti Indeks Nikkei dan Hang Seng. Ketika itu, di Singapura telah berdiri SIMEX. Menurutnya, trading di indeks saham berjangka bukan hanya menawarkan cPITl gains, tapi juga loss jika tak mengerti strateginya. Dengan menyerahkan dana 100\% ke broker yang tak jelas, investor mesti siap menanggung risiko lebih besar.

Sementara Andre Perdana, investor di pasar modal mengakui, investasi di indeks saham memilki daya tarik tersendiri. Pertama, mempunyai peluang dua arah — bisa jual atau beli lebih dulu. Kedua, daya volatilitasnya tinggi, sehingga memberi peluang transaksi lebih banyak. Ketiga, nilai jaminannya relatif kecil. Keempat, mekanisme penyelesaiannya sederhana. Sebagai contoh, tiap kali investor mengambil posisi beli, harus diimbangi dengan posisi jual, atau sebaliknya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved