Trends

Mengingatkan Kembali Pentingnya Jaga Asupan Gizi Selama Pandemi

Dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinik, mengingatkan pandemi yang sudah setahun ini memaksa kita untuk beradaptasi dengan lebih banyak di rumah, sekolah dan bekerja secara daring. “Sejak pagi, kita sudah duduk di depan gawai. Jadi rute kita dalam sehari selama pandemi ini berkutat dari rung tamu/kerja, meja makan/dapur, balik ke ruang tamu, ke teras, balik lagi ke meja makan atau kulkas. Muter saja di rumah,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini mendorong pola hidup tidak sehat, malas masak, lebih sering pesan makanan, dan makanan yang kita pesan itu seringnya tinggi kalori, garam, karbo sederhana, gula dan rendah serat. “Kopi-kopi kekinian atau boba, banyak sekali gulanya. Coba, berapa banyak di antara kita yang pesan makanan daring, tapi pesannya sayur kayak gado-gado atau salad? Pasti yang enak-enak. Apalagi ada promo. Kebayang sehari, dua hari, lalu setahun,” imbuhnya.

“Kita pun makan sambil kerja, akhirnya tidak sadar berapa banyak porsi yang masuk. Padahal kalau kita makan sambil fokus, kita sadar berapa banyak yang kita makan. Akibatnya, asupan makan berlebih. Belum lagi sehabis kerja, capek, nonton Netflix atau drakor. Tidak sadar terus nonton sampai larut malam. Lapar, lalu di dapur lagi. Jam tidur juga jadi berkurang. Begitu terus,” sergahnya.

Ia mengingatkan pola hidup tidak sehat tersebut akan menurunkan daya tahap tubuh. Di masa pandemi ini, tentu saja akan menyebabkan tubuh cepat terserang penyakit bahkan virus Corona.

“Kita harus atur pola hidup sehat. Sesuaikan dengan pola gizi seimbang dan komposisi makanan. Jangan lupa, makanlah makanan yang matang. Cuci sayur dan buah sampai bersih, masak lauk hingga matang. Kita harus minimalkan risiko kontaminasi bahan makanan yang tidak matang,” sarannya.

Ia mengingatkan juga bahwa pengaturan jadwal makan itu penting. Atur waktu makan jadi sarapan, makan siang, dan makan malam secara teratur, dengan snack di antara waktu makan. Hindari snack yang tinggi kalori. Pilihlah snack sehat. bisa buah, susu, atau kacang-kacangan. Ingat, protein adalah building blocks untuk imunitas kita. Kita mau bikin pertahanan, maka benteng dan tentaranya harus kuat.

Serta jangan sampai melewatkan sarapan. Sarapan penting untuk mendapat asupan gizi sehingga konsentrasi kita baik. meski meeting di rumah, tetap harus sarapan. Sarapan jangan asal enak dan praktis. Gizinya tetap harus lengkap dan seimbang. Harus ada karbohidrat untuk konsentrasi juga protein, serta berbagai nutrisi lainnya. Tidak usah makan besar, bisa simple food asal kandungan nutrisinya lengkap. Misalnya roti gandung dengan telur, smoothie bowl dengan yogurt dan kacang-kacangan. Bisa juga oat dengan susu. “Susu merupakan sumber protein hewani, dengan skor DIAAS yang snagat baik. ini adalah skor yang menilai, seberapa besar suatu bahan makanan dicerna tubuh. Skor susu tinggi sekali,” katanya.

Andrew F. Saputro Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menguatkan hal tersebut sebagai produsen susu FFI juga terus mengingatkan pentingnya menjaga asupan gizi pada tubuh selama pandemi. “Kami terus meningkatkan edukasi seputar kesehatan, pedoman gizi seimbang, gaya hidup sehat dan aktif. Ada beberapa kegiatan, dengan format-format digital. Contohnya Indonesia Siap. Didukung oleh susu bubuk kompleta. Launching sebelum pandemi dan tetap dilanjutkan. Tahun lalu kerja sama dengan PKK di Jabar dan Sumsel. Menjangkau 25.000 keluarga. Kami juga membuat konten-konten edukasi gizi melalui seluruh chanel medsos. Kami berusaha tetap eksis,” paparnya.

Selain itu selama pandemi industri susu, ia melanjutkan secara garis besar tetap bisa berproduksi, terus menyerap susu segar dari peternak mitra kami di Jawa Barat dan Jawa Timur. Tahun depan FFI akan ultah ke-100 dan di Indonesia selama pandemi kami berusaha meningkatkan literasi gizi masyarakat. “Selaraa dengan yang disampaikan Dr. Diana, FFI ingin berkontribusi pada ketahanan keluarga. Kalau tidak berhati-hati, pandemic fatique kalau tidak ditangani dengan baik bisa berisiko dengan keluarga,” ujarnya.

Sejak PSBB, FFI terus berupaya menjaga produksi dan distribusi. Contohnya bulan Mei 2020, melayani program home delivery untuk daerah-daerah tertentu, membuka pesanan lewat WA, memberi informasi seputar gizi, serta kerja sama dengan e-commerce.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved