Management Trends

Menteri Teten Apresiasi Kabupaten Klungkung dalam Pemberdayaan Koperasi & UMKM

Inovasi yang dilakukan Kabupaten Klungkung untuk mengembangkan koperasi dan UMKM berbasis ekonomi kreatif diapresiasi Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

“Saya menyampaikan apresasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung dalam pemberdayaan koperasi dan UKM, khususnya berbasis ekonomi kreatif. Sekarang kita bangun koperasi modern. Maksudnya adalah koperasi bisa menjadi agen untuk mengonsolidasikan dan mengagregasi usaha-usaha mikro,” ujar Teten saat pemaparan pada kegiatan kunjungan kerja dengan agenda pengembangan koperasi dan UMKM berbasis ekonomi kreatif.

Pemkab Klungkung juga mendapatkan dukungan untuk pembangunan dan pengembangan koperasi serta UMKM. Teten menyampaikan akan memberi bantuan untuk melakukan digitalisasi Kain Endek, agar market-nya lebih luas dan besar.

“Kami sekarang sudah menyiapkan ekosistem, pertama, berbagai perizinan dipermudah melalui UU Cipta Kerja. Kedua, ekosistem dari segi pembiayaan. Tahun ini Pembiayaan Usaha Rakyat (PUR) sudah dinaikkan menjadi Rp253 triliun dengan bunga 3% sampai akhir tahun. Kemudian dari permintaan pasar juga sudah dibangun. Akses pasarnya di mana 40% belanja pemerintah sekarang harus menyerap produk UMKM dengan nilai sekitar Rp460 triliun per tahun. Begitu juga pasar digital BUMN,” papar Teten.

Konsep lain yang ditawarkan oleh Menkop & UKM itu soal rantai pasok. Teten menjelaskan bahwa UMKM harus terintegarsi dengan industri. Oleh kareana itu, menurut apa yang dilakukan Bupati Klungkung sudah tepat untuk bekerja sama dengan anak-anak muda yang melakukan bisnis berbasis ekonomi kreatif.

Kabupaten Klungkung memiliki berbagai macam produk lokal unggulan, di antaranya yaitu Kain Tenun Rangrang, Kain Endek, logam, gong Bali berasal dari Desa Wisata Desa Tihingan, Kain Tenun Songket, wayang klasik, garam beryodium (Uyah Kusamba) dan beras lokal.

Dalam penjualan beras lokal, inovasi yang dilakukan Bupat adalah program Bima Juara atau Beli Mahal, Jual Murah yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) akan membeli gabah lebih mahal dari patokan pemerintah, kemudian KUD akan menjualnya kembali dengan harga yang murah. “Jadi inflasi daerah bisa benar-benar kita atur di sini, sehingga dari saat kita mengembangkan konsep ini, di Klungkung harga beras tidak pernah naik turun, stabil sekali,” jelasnya.

Selain itu, Pemkab Klungkung juga membuat program yang bernama ‘Entrepreneur Masuk Desa’ yang masih dilakukan secara parsial. Program lain, yaitu Rumah Keong. “Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Pemerintah Kanada. Rumah Keong ini merupakan rumput laut, mangga, kelapa dan singkong. Ini sedang kami buat produknya dan siap untuk diluncurkan. Tentu kami sangat membutuhkan bantuan dan dukungan untuk memasarkan produk ini nantinya,” tutur Bupati Suwirta.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved