Business Research Trends

Meski Berat Saat Pandemi Covid-19, Kinerja BUMD Tetap Hebat

Meski Berat Saat Pandemi Covid-19, Kinerja BUMD Tetap Hebat

Menteri BUMN RI Erick Thohir menegaskan pentingnya sinergi BUMN dan BUMD, perlu dikedepankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.“Sinergi antara BUMN dan BUMD yang punya kesamaan visi, perlu. Sinergi dan transformasi itu bagus untuk kepentingan rakyat,” kata Erick di sela acara penghargaan Top BUMD Awards 2021 yang diadakan oleh majalah Top Business bersama Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan Lembaga Kajian Nawacita (LKN), serta beberapa lembaga tim penilai di Hotel Raffles Jakarta (10/9/2021).

Erick mengatakan bahwa setelah terdampak Covid-19 kini ekonomi Indonesia dalam tahap pemulihan, ada 10 propinsi yang sudah mencatat pertumbuhan positif. “Usaha dan inisiatif dari pusa saja tak cukup. Perlu keterlibatan pemda yang tentu lebih paham karakteristik daerahnya. Dalam hal itu, peran BUMD penting untuk jadi mitra serta meningkatkan aktivitas usaha di daerah,” ujar Erick. Dengan demikian, maka roda ekonomi daerah bisa pulih lebih cepat.

Dalam sambutannya, yang disampaikan oleh Kepala Balitbang Kemendagri Agus Fathoni, Menteri Dalam Negeri RI M. Tito Karnavian menjelaskan, melalui kegiatan ini, BUMD akan terus terpacu untuk meningkatkan kinerja dan layanannya. Jika BUMD-BUMD hebat terus berkembang di daerah, maka pemerataan dan percepatan pembangunan nasional, lebih mudah diwujudkan.

Tito juga menegaskan agar sinergi BUMD perlu dikembangkan secara maksimal. Sinergi yang saling menguntungkan antara BPD dan BPR, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pembiayaan UMKM di daerah. Mereka tidak perlu bersaing antar-sesama BUMD, namun justru bersinergi untuk saling menguatkan. BPD juga harus mendukung pengembangan bisnis BUMD-BUMD sektor lainnya.

Mendagri menekankan pentingnya peran kepala daerah untuk terus membina dan mengarahkan BUMD. Agar, BUMD terus meningkat kinerja dan layanannya untuk membangun daerah sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional di masa normal baru.

Jika BUMD diintervensi secara tidak proporsional, maka akan menghambat pertumbuhan kinerja dan layanan BUMD. Intervensi, harus dilakukan secara positif, untuk mendukung BUMD.

Kemendagri pun mengapresiasi upaya pemda dan BUMD yang telah berupaya dengan cepat melakukan langkah mengatasi Covid-19. Upaya tersebut telah berlangsung dalam hal perlindungan ekonomi dan kesehatan. “Salah satu konsekuensi otonomi daerah adalah tumbuhnya ekonomi daerah untuk layani publik. Dan dalam hal ini BUMD harus mampu melayani masyarakat,” kata Tito.

Penguatan ekonomi daerah melalui peningkatan kinerja dan layanan BUMD, perlu dijalankan secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Jika semua BUMD di Indonesia menjadi BUMD-BUMD hebat, Insya Allah, permasalahan ekonomi negara, permasalahan kemiskinan di daerah, akan mudah diselesaikan oleh BUMD-BUMD tersebut. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Lemhanas, Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan, dalam sambutannya. Ia juga menegaskan, bahwa BUMD yang hebat, memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan nasional.

Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA, Ketua Dewan Juri Top BUMD Awards 2021, memaparkan beberapa temuan menarik selama proses penjurian berlangsung. Temuan pertama, secara umum, hampir semua BUMD, relatif mampu menghadapi dampak pandemi Covid-19 dengan baik, namun ada beberapa catatan. BUMD sektor air minum, kinerja dan layanannya tetap terjaga dengan baik, dan relatif paling tahan terhadap pandemi Covid-19.

Selanjutnya, BUMD sektor keuangan, terutama BPD dan BPR, terkena dampak yang sangat besar. Namun, berkat inovasi dan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnisnya, maka BPD dan BPR-BPR kita, masih mampu menjaga kinerja dan layanannya dengan baik.

Sedangkan BUMD sektor pariwisata, adalah BUMD yang paling besar terkena dampak pandemi Covid-19. Namun, dengan kesigapan dan inovasinya, mampu meredam tantangan yang ada. Misal, ada BUMD hotel dan Pariwisata yang langsung memanfaatkan aset propertinya, untuk mengembangkan Jasa yang terkait dengan penanganan Covid-19, seperti sinergi usaha untuk jasa layanan Antigen, PCR, dan sebagainya.

Temuan-temuan lainnya adalah sudah semakin banyak BPR dan BPRS yang concern serta lebih intens dan terukur, untuk melakukan pemberantasan rentenir/pelepas uang di wilayah operasional. Kemudian, hampir semua PDAM, sangat concern dalam hal penggunaan teknologi informasi digital, termasuk pengembangan berbagai aplikasi berbasis website, Android, dan IoS.

Juga, BPD-BPD makin intens dan inovatif serta lebih fokus mengalokasikan pembiayaannya, untuk membangun masyarakat daerahnya dan pembiayaan pemerintah daerahnya. Namun, belum semua pemerintah daerah, mengandalkan dukungan pembiayaan pembangunan dari BPD-nya.

Tema yang diangkat dalam Top BUMD Awards 2021 ini adalah “Membangun Kinerja dan Layanan BUMD tetap Produktif di masa Pandemi COVID-19”. Ada beberapa BUMD hebat yang meraih penghargaan tertinggi, yakni Bintang 5, sekaligus meraih penghargaan paling bergengsi, yakni ToP of The ToP BUMD 2021. Mereka antara lain Perumdam Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Perumda Kanjuruhan Kabupaten Malang, PDAM Tirta Bhagasasi, Perumda Air Minum Apa’ Mening Kabupaten Malinau. Selain itu, ada Bank Jateng, Bank Jatim Tbk, BPR Bank Bapas 69 Kabupaten Magelang, BPR Bank Sleman, PT Agro Jabar, serta RSUD Iskak Tulungagung.

M. Lutfi Handayani, Ketua Penyelenggara Top BUMD Awards 2021, yang juga Pemimpin Redaksi majalah Top Business, memaparkan kegiatan tahunan yang diselenggarakan sejak 2016 itu. Top BUMD Awards adalah kegiatan pembelajaran dan pemberian penghargaan BUMD yang tertinggi di Indonesia, yang diberikan kepada BUMD-BUMD Terbaik, yang dinilai: (1) berkinerja baik, (2) banyak melakukan improvement/inovasi perbaikan, dan telah (3) berkontribusi besar dalam pembangunan daerah, (4) memiliki strategi dan inovasi di masa pandemi Covid-19 agar bisnis tetap tumbuh berkelanjutan.

Top BUMD Awards 2021 diikuti oleh 182 BUMD dari total sekitar 1.149 BUMD di Indonesia. Atau meningkat 12%, dibanding tahun 2020 yang sebanyak 163 BUMD. Dari jumlah tersebut, sebanyak 172 BUMD yang mengikuti proses penilaian secara lengkap, termasuk wawancara penjurian, atau meningkat sebesar 44% dari tahun 2020.

Penilaian dilakukan secara obyektif dan independen. Di sini, sejumlah lembaga penilai dan konsultan yang ikut sebagai penilai. Antara lain Institut Otonomi Daerah, FEB Universitas Padjadjaran Bandung, LKN, Solusi Kinerja Bisnis (SKB), Asia Business Research Center; Sinergi Daya Prima; Melani K. Harriman Associates; Dwika Consulting; dan lainnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved