Management Trends

Microfinance BRI Lebih Lengkap Dibandingkan Grameen Bank

Microfinance BRI Lebih Lengkap Dibandingkan Grameen Bank

Bagi Asmawi Syam, Direktur Utama ank BRI, satelit BRI yang baru-baru ini diluncurkan, memilii banyak manfaat salah satunya adalah kecepatan dan penghematan. Adanya satelit akan membuat transaksi menjadi lebih cepat dan akurat. Kredit usaha rakyat akan mampu melayani dua nasabah dalam waktu satu detik dengan menggunakan loan approval system.

“Ini merupakan entry barrier untuk masuk e-microfinance, kami mau ke arah sana karena ingin menjadikan BRI sebagai the largest laboratorium microfinance di dunia,” jelasnya. Meskipun bank BRI Indonesia seringkali dibandingkan dengan Grameen Bank Bangladesh yang didirikan Muhammad Yunus, namun bagi Asmawi microfinance yang dimiliki BRI sudah lebih lengkap dibandingkan Grameen Bank.

BRI-Buzz

Teori microfinance sendiri muncul karena didalam satu negara terdapat penduduk yang secara umur produktif namun tidak secara ekonomi. Tidak adanya modal, usaha, dan akses perbankan menjadikan mereka tidak produktif.

Untuk membuat usia produktif ini menjadi produktif secara ekonomi, maka diberikan bantuan yang tidak perlu dikembalikan. Saat usia produktif ini memiliki ekonomi yang membaik, maka kemudian akan muncul istilah microcredit untuk memberikan pinjaman. Dalam perkembanganya usia kerja produktif akan membutuhkan instrument microfunding yang dibuat dalam bentuk Simpedes.

Dari kebutuhan microfunding akan muncul kebutuhan asuransi yang diberikan dalam bentuk BRIngin Life. Konsep microfinance BRI pun berkembang dari microcredit, microbanking, kemudian menjadi microfinance. “Kalau tahapan di Bangladesh masih berada microcredit dan tahap subsidize,” ujarnya.

Asmawi mengibaratkan microcredit sebagai air terjun mengalir namun hanya di satu titik. Sedangkan microbanking sebagai water treatment. Uang yang dihasilkan pun terus berputar dalam satu desa dan tidak keluar dari desa tersebut. Ada tiga ciri-ciri microfinance yang sukses, pertama adalah sustainability, jadi tidak hanya di subsidi dan berhenti sehingga tidak berlanjut.Kedua memberikan dampak ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Ketiga, dilakukan secara massal dan massif. Dan ketiga ciri ini telah dimiliki oleh Bank BRI, sehingga bank yang berusia 120 tahun tersebut tentunya telah memenuhi syarat sebagai microbanking.

Selain itu, sebagai salah satu negara berkembang, perekenomian Indoesia pun membutuhkan pertumbuhan yang besar. Hal ini mengingat dunia usaha tumbuh karena ditunjang komoditi dari alam, sehingga perputaran dana dalam microbanking amat penting. Salah satu upayanya adalah dengan tax amnesty. “Kita tahu bahwa uang negara kita banyak di negara lain. Tax amnesty merupakan salah satu upaya untuk mengembalika uang tersebut sehingga bisa menjadi komoditas di negara sendiri,” dia menegaskan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved