Marketing Trends

Misi Anthony Setiawan Edukasi Konsumen Akan Pentingnya Tidur Sehat

Presiden Direktur PT Duta Abadi Primantara (DAP), Anthony Setiawan. (Prio/SWA).

Sebagai pemegang lisensi berbagai merek ternama dunia seperti King Koil, Serta, Tempur, Ogawa, dan Aireloom, Presiden Direktur PT Duta Abadi Primantara (DAP), Anthony Setiawan paham betul bahwa semakin besar perusahaannya maka semakin banyak pula tantangan yang dihadapi. Selain harus memenuhi target prinsipal, ia juga harus pintar-pintar dalam membaca keinginan konsumen di market lokal.

“DAP ini tidak hanya beroperasi di Indonesia, kami juga memegang lisensi untuk beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Singapura dan Malaysia sudah mulai kita garap, sedangkan Vietnam dan Filipina belum. Sebab kita lihat perkembangan konsumen di sana seperti Indonesia beberapa tahun lalu, mereka masih ketinggalan walaupun pertumbuhannya mulai cepat,” jelas Anthony yang sudah bergabung dengan DAP sejak 2011.

Menurut dia, perusahaan punya tugas besar untuk mengedukasi masyarakat di sana (Vietnam dan Filipina) mengenai tidur sehat. Sebab, mereka belum berani investasi di tempat tidur dan cenderung masih menggunakan kasur yang sangat murah. Situasi ini sangat berbeda dengan negara-negara maju yang konsumennya sudah sangat peduli dan berani investasi untuk kebutuhan pribadi.

“Orang-orang Vietnam dan Filipina masih membeli produk untuk dipakai seperti kacamata harus bagus, baju harus bagus, tapi untuk kesehatan pribadi yang tidak dilihat orang itu mereka belum aware,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan edukasi agar masyarakat dapat menyisihkan dana untuk produk-produk yang memiliki nilai tambah kesehatan. “Hal ini sesuai dengan visi kami yakni men-deliver produk-produk yang tidak hanya nyaman, tetapi juga memberikan nilai tambah kesehatan. Itu yang founder kami inginkan, memberikan tidur yang sehat,” ucap dia.

Sebagai pemimpin yang membawahi sekitar 2.000 karyawan ini, Anthony mengaku bahwa membangun SDM yang solid menjadi tantangan yang cukup berat bagi dirinya ketika dipercaya memegang posisi puncak perusahaan. Karena ia percaya bahwa ketika perusahaan sudah menjadi besar, maka tidak bisa bekerja “silo” atau sendiri-sendiri tetapi harus mengutamakan kerja sama tim.

“Membangun super team ini sulit, karena untuk menyamakan persepsi dari atas sampai ke bawah biasanya jadi terkesan birokrasi. Jadi tantangannya adalah bagaimana kita selalu mendisrupsi kita sendiri. Jika ada teknologi baru, kalau bisa kita duluan yang menjalankan. Jangan sampai perusahaan lain yang menjalankan duluan,” ujar dia kepada SWA Online.

Perusahaan yang berdiri pada 1990 ini pun akhirnya terus berbenah dan memperkuat diri agar tetap bisa relevan dengan industri dan lebih solid dalam menghadapi bisnis yang perkembangannya super dinamis. Salah satu upayanya, terus melakukan kerja sama strategis antara prinsipal dan tim R&D perusahaan agar dapat menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan konsumen.

“Kolaborasi antara prinsipal dan tim R&D kami menjadi strategi perusahaan untuk terus berinovasi. Tentunya mereka [prinsipal] yang lebih banyak riset, lalu tim R&D kami menyesuaikan dengan citra rasa lokal. Dari prinsipal-prinsipal tersebut kami juga banyak belajar. Itu yang menjadi rahasia kesuksesan kami selama ini dan tahun-tahun mendatang,” ucap pria kelahiran Jakarta, 21 Maret 1984 ini.

Melakukan inovasi yang konsisten dan memiliki mentalitas bahwa sebagai perusahaan besar itu tidak terkalahkan, dipercaya Anthony dapat membuat DAP untuk terus menjadi yang terdepan di sektornya. “Intinya jangan sombong karena itu yang biasanya menjadi awal kehancuran bagi perusahaan besar,” pesannya.

Dari sisi teknologi, perusahaan juga memaksimalkan semua kanal digital yang dimiliki. Apalagi ketika masa pandemi Covid-19 saat ini dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat ruang jual perusahaan menjadi terbatas.

“Dengan adanya pandemi ini, budget marketing yang awalnya lebih banyak di offline seperti untuk roadshow dan billboard, sekarang kami transisikan ke online agar lebih fokus untuk digital video dan apps,” terang dia yang juga berusaha meningkatkan pertumbuhan penjualan melalui online marketplace. Contohnya, inovasi teknologi untuk menghadirkan express bed (rolled-pack) Simply yang penjualannya hanya dilakukan secara online dengan menawarkan berbagai macam pilihan metode pembayaran dan cicilan, bahkan untuk biaya pengiriman gratis di area Jabodetabek.

Saat ini sekitar 80% produk DAP sudah tersedia melalui kanal penjualan online. Anthony mengatakan, kontribusi penjualan online saat ini terhitung masih kecil yakni sekitar 3-4% tetapi terus bertumbuh.

“Karena perusahaan kami sejak awal established-nya offline ya dan karakter produk kami juga lebih cocok untuk offline market, dimana harus dilihat dulu, dirasakan, apalagi produk kasur itu lebih personal, setiap orang berbeda preferensinya. Hal-hal itu tidak bisa dilakukan secara online sehingga konsumen masih banyak yang ingin ke toko untuk mencobanya secara langsung,” terang dia.

Namun, kata dia, kebutuhan akan kasur dan tidur sehat selama pandemi Covid-19 sebenarnya tidak berkurang. Pada pertengahan Juni lalu atau tepatnya setelah PSBB berakhir, pertumbuhan divisi ritel sudah mulai kembali normal. Perusahaan sudah kembali ke angka 80% dari kondisi normal.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan apalagi soal virus, diakui Anthony, menjadi momentum bagus bagi perusahaan yang menjalankan produk-produk dengan nilai lebih untuk kesehatan. Ia pun berharap, masyarakat dapat melakukan self education mengenai pentingnya tidur sehat.

“Kami di perusahaan percaya bahwa tidur sehat itu pengaruhnya besar sekali. Dengan tidur yang cukup dan lebih baik akan meningkatkan produktivitas. Tapi lebih dari itu, kesembuhan atau recovery juga terjadi pada saat tidur. Untuk itu, kami terus berusaha mengedukasi masyarakat agar bisa istirahat dengan lebih baik,” tekadnya.

Perusahaan juga meluncurkan produk baru yang relevan dengan kebutuhan market saat ini seperti produk mattress protector waterproof dengan treatment yang lebih anti virus dan produk bantal yang anti virus. Produk-produk tersebut sudah diluncurkan untuk divisi project (hotel). Sementara untuk divisi ritel, rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.

Asal tahu, saat ini DAP memegang lisensi untuk 5 brand dari berbagai negara yakni King Koil, Serta, Tempur, Ogawa, dan Aireloom. Sementara untuk produk lokal ada tiga brand yaitu Florence, Simply, dan Gooddreams.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved