Management Trends zkumparan

MMC Tambah Dua Pilar Strategi Bisnis di Indonesia

MMC Tambah Dua Pilar Strategi Bisnis di Indonesia

Tahun 2018 merupakan masa gemilang bagi Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di Indonesia. Melalui PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), penjualannya menempati posisi puncak secara global. Demi menjaga prestasi ini, MMC menambah dua pilar strategi baru dalam menggarap pasar Indonesia.

Pada kesempatan Special Interview with Osamu Masuko – Chairman Mitsubishi Motors Corporation Jepang di Hotel Fairmont Jakarta, menyampaikan, dengan dukungan lini produksi, penjualan dan media massa, MMC berhasil mencapai penjualan MMKSI pada 2018 sebanyak 140.191 juta unit, menjadikan Indonesia dengan penjualan tertinggi di MMC secara global.

Pria yang juga pernah menjadi Direktur MMKSI pada 1997 – 2002 ini mengakui bahwa capaian terbaik tersebut berkat kesuksesan Xpander yang sejak diluncurkan pada Agustus 2017 menjadi model terpenting hanya dalam waktu dua tahun.

“Dan Xpander mendorong MMC menempati posisi ketiga dalam volume ekspor dari Indonesia di tahun fiskal 2018 dengan total 42 ribu unit,” imbuhnya. Dengan kesuksesan tersebut pihaknya akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan pabrik MMKI dari 160 ribu unit menjadi 220 ribu unit pada tahun fiskal 2020.

Masuko mengatakan, MMC bisa terus berada di sini dan meningkat capaian bisnisnya setiap tahun karena dukungan pemerintah Indonesia, para karyawan Mitsubishi Motors Group, rekan bisnis Kramayudha, Mitsubishi Corporations, suplier dan distributor.

“Kami telah menerapkan strategi bisnis di sini dengan lima inisiatif selama ini yaitu Ketenagakerjaan, Pengembangan Manusia, Transfer Teknologi, Investasi dan Ekspor yan membuat Mitsubishi Motors berjaya di Indonesia. Kami terus meningkatkan kontribusi kami pada perekonomian Indonesia selanjutnya meskipun belum terlalu besar skalanya,” terangnya.

Ia menyampaikan, mulai hari ini MMC menambahkan dua pilar dari lima inisiatif tadi yaitu Kontribusi Sosial dan Lingkungan. “Dua pilar baru ini menjadi penanda satu abad sejak kendaraan MMC pertama dilahirkan. Kami pun telah siap menjawab tantangan-tantangan baru. Dua tantangan baru telah tawarkan,” tuturnya.

Tantangan pertama adalah memulai penjualan Outlander PHEV di Indonesia. “Kami memilih Indonesia sebagai lokasi peluncuran pertama kendaraan bertenaga listrik ini untuk pasar Asia Tenggara. Outlander PHEV merupakan kendaraan bertenaga listrik paling laku di dunia dan sangat dipercaya oleh para konsumen kami. Kami yakin Outlander PHEV sangat cocok di Indonesia, Apalagi dengan Outlander PHEV bisa menjadi sumber daya listrik dalam keadaan darurat, semisal saat terjadi bencana yang mengakibatkan pemadaman listrik,” terangnya.

Ia berharap, Outlander PHEV bukan saja menjadi model yang digemari sebagai alat transportasi biasa, namun juga sebagai sumber listrik dalam keadaan darurat, sehingga MMC dapat membantu Indonesia membangun masyarakat lebih nyaman dan efisien. “Inilah mimpi dan tujuan kami,” tandasnya.

Ke depan, seiring dengan peningkatan volume penjulan PHEV pihaknya merencanakan membangun lini produksi khusus Outlander PHEV di Indonesia, namun tentu ada volume penjualan tertentu yang harus dicapai. Saat ini, untuk pasar Indonesia model baru ini masih diimpor dari pabrik-pabrik MMC di luar. Ia pun membuka kerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam upaya mendorong berkembangnya kendaraan ramah lingkungan demi sama depan lebih baik di Indoneaia.

Masuko lalu menyebutkan, tantangan kedua MMC adalah menciptakan nilai baru. Pihaknya memahami lanskap industri berubah banyak dalam 5 tahun terakhir. Inilah alasan MMC yang kemudian pada 8 Juli lalu memantapkan diri investasi di Gojek. Menurutnya, Gojek sebagai salah satu perusahaan rintisan terbesar, merepresentasikan Indonesia saat ini. “Saya menghargai kesempatan untuk merambah solusi mobilitas bersama mereka,” kata Masuka tanpa mau menyebut angkanya.

Ia mengaku tidak sabar untuk segera menciptakan inovasi melalui kerja sama dengan Gojek, yang dioperasikan oleh para milenial dengan nilai-nilai baru. Sayagnya, ia belum mau membuka kerja sama secara spesifik bersama Gojek. Yang jelas, dengan pengalaman panjang MMC, ia meyakini kolaborasi ini akan mendorong ke arah yang lebih baik untuk Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved