Management Trends zkumparan

Modalku Fokus Segmen Perdagangan, Manufaktur dan Pelayanan

Iwan Kurniawan, Co-Founder dan COO Modalku (kiri)

Memasuki tahun ke-2 beroperasi di Indonesia, Grup Modalku sebagai startup pionir peer-to-peer (P2P) lending Indonesia berhasil mencairkan total pinjaman Rp 1 triliun untuk 2.000 lebih Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

Di Indonesia sendiri, Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 540 miliar pinjaman UMKM. Sebagai platform P2P lending yang mencetak total pendanaan terbesar di kawasan Asia Tenggara, tahun ini Modalku akan lebih menggiatkan bisnisnya agar UMKM di Indonesia semakin memiliki akses untuk modal usaha.

Tantangan yang dihadapi oleh UMKM adalah keterbatasan akses kredit karena tak cukup agunan, tidak memiliki riwayat kredit, atau produk pinjaman yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

Dengan berfokus pada tiga industri serta memperluas akses pinjaman, diharapkan Modalku dapat semakin gencar mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Model bisnis P2P lending diharapkan menjadi alternatif sumber modal usaha bagi UMKM.

Melalui dana pinjaman untuk UMKM, pemberi pinjaman Modalku mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat return menarik, lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi. Di sisi lain, UMKM peminjam mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan dengan proses online yang mudah dan cepat.

Menurut data OJK, terdapat kebutuhan kredit nasional sebesar Rp 1.700 triliun per tahun bagi UMKM Indonesia. Lembaga keuangan yang ada hanya dapat memenuhi Rp 700 triliun dari kebutuhan tersebut, sehingga ada kekurangan pendanaan sebesar Rp 1.000 trilliun setiap tahunnya.

Kurangnya akses kredit bagi UMKM lokal tak hanya merugikan industri usaha kecil, tetapi juga melemahkan ekonomi negara. Studi Modalku dengan Oliver Wyman, sebagai firma konsultan manajemen finansial, menemukan bahwa kurangnya akses terhadap pinjaman bagi UMKM Indonesia yang ingin berkembang menyebabkan kerugian sebesar 14% dari total PDB nasional di tahun 2015.

Iwan Kurniawan, Co-Founder dan COO Modalku, mengatakan, tahun 2018 Modalku akan lebih focus pada industri perdagangan (trading), manufaktur, dan pelayanan (service).

Mengapa ketiga sektor ini? “Data kami menunjukkan bahwa di akhir tahun 2017, sekitar 87% dari total pencairan Modalku ditujukan bagi industri-industri ini. Modalku juga telah mendukung industri lain seperti konstruksi, kesehatan, F&B, dan bahkan pariwisata,” jelas Iwan.

Tahun 2018, Modalku akan lebih aktif berperan dalam memberdayakan UMKM. Pihaknya berharap, kehadiran Modalku di industri teknologi finansial Indonesia dapat membawa harapan baru bagi para UMKM dan di saat bersamaan turut mendukung inklusi keuangan di Indonesia.

Muhamad Sofyan Hadi, pengusaha Karya Putra Mandiri dan salah satu peminjam Modalku, menjelaskan, bisnisnya bergerak di bidang perdagangan, mengolah limbah pabrik. Usaha ini sudah berjalan selama 4 tahun dan suatu hari kami berada di posisi di mana Sofyan harus melakukan pengembangan bisnis karena peningkatan permintaan dari pelanggan.

“Namun, saya selalu kesulitan mencari pinjaman modal karena keterbatasan agunan. Awalnya saya hanya dapat meminjam dari perseorangan, seperti dari keluarga atau teman, tapi metode ini tidak maksimal rasanya. Sejak mendaftar dan mendapatkan pinjaman Modalku, saya telah berhasil mengembangkan bisnis saya dan meningkatkan pendapatan sebesar 50% dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun,” Sofyan menguraikan.

Secara makro, data terakhir OJK menunjukkan bahwa sektor P2P lending Indonesia telah mendanai pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun selama 2017. Angka ini termasuk kontribusi Modalku. Iwan memprediksi bahwa jumlah ini akan terus meningkat di tahun 2018, seiring dengan semakin dikenalnya P2P lending di Indonesia. Meningkatnya total pendanaan P2P lending di tahun 2018, akan memberikan dampak yang positif bagi industri kecil Indonesia sekaligus ekonomi nasional.

Modalku merupakan platform P2P lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain di Indonesia,Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies. Sejak awal Juni 2017, Modalku telah resmi terdaftar di OJK.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved