Trends

Multi Inti Transport Garap Segmen B to B

Multi Inti Transport Garap Segmen B to B
Lina Hardi, CEO PT Multi Inti Transport (MIT).

Kehadiran transportasi online semakin memperketat bisnis transportasi di Indonesia. Misalnya untuk taksi online Gojek yang menghadirkan Go-Car dan Grab dengan Grab Car-nya. Belum lagi bisnis transportasi di Indonesia dikuasai nama-nama besar yang mendominasi bisnis rent car di Indonesia. Mengingat peluang bisnis ini sangat menjanjikan.

Menyadari hal tersebut, MIS Group melalui anak usahanya, PT Multi Inti Transport (MIT), berusaha memberikan solusi untuk melayani kebutuhan transportasi premium untuk korporasi, baik berupa sewa kendaraan dinas, layanan pengemudi, dan Antar Jemput Karyawan (AJK).

Sebagai perusahaan yang sedang tumbuh MIT juga menyediakan layanan transportasi pariwisata, yaitu Bus Kalimaya sebagai bus premium yang melayani kebutuhan pariwisata.

Lina Hardi, CEO MIT, menuturkan pihaknya menyediakan berbagai pilihan sewa kendaraan seperti Mercedes Benz, Toyota Alphard, Kijang Innova, Avanza, Terios, Xenia, Granmax, dan beragam kendaraan lain sesuai kebutuhan korporasi.

Ia menambahkan, segmen pasar yang dibidik adalah korporasi di mana segmen ini memberikan kontribusi sekitar 80% terhadap pendapatan PT MIT. Namun, bukan berarti MIT tidak menggarap segmen B to C. Segmen ini tetap digarap mengingat pasarnya bagus dan pendapatannya lebih tinggi. “Segmen B to C justru bisa mendongkrak revenue, di mana pendapatannya berasal dari sewa harian,” tegas Lina.

Beberapa pelanggan korporasi PT MIT berasal dari perusahaan farmasi, FMCG, perbankan, logistik, manufaktur, dan lain-lain. “Kami akan terus memperbesar pasar korporasi dengan cara menggali potensi yang sudah ada dan membidik sektor baru lainnya seperti perusahaan PMA (kontraktor asing), finance company, dan lain-lain,” tutur Lina.

Untuk mendukung pengembangan pasar, MIT akan terus menambah jumlah armada. Rencana tahun ini dengan investasi sekitar Rp170-Rp200 miliar ditargetkan MIT mengoperasikan 500 unit passenger car dari berbagai tipe/merek dan 30-35 unit bus. Sedangkan hingga akhir tahun lalu MIT telah mengoperasikan sekitar 79 armada passenger car dan 16 unit bus.

Dalam bersaing menurut Lina, strategi MIT selalu menghindari perang harga. Tetapi MIT akan menerapkan strategi dengan memanfaatkan mapping data perusahaan-perusahaan yang memiliki harga sewa yang bagus, misalnya perusahaan FMCG dan manufacturing asing.

Selain itu, MIT juga bersiap memanfaatkan digital marketing, dengan tenaga sales dan marketing yang berpengalaman, di mana mereka tahu benar kondisi pasar. “Kami memadukan kecanggihan teknologi dengan SDM yang mumpuni dengan orientasi service excellence,” tambah Lina.

Setelah memiliki Pool Cikande, yang khusus untuk menggarap pelanggan di kawasan barat Jakarta seperti Tangerang, Cilegon, dan Serang, tahun ini MIT akan menambah satu pool di timur Jakarta untuk menggarap potensi pasar di Cikarang, Cibitung, Purwakarta, dan Cikampek.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved