Marketing Trends

Nestlé Indonesia Perkenalkan New Healthy Eating Habit

Setelah tiga bulan lamanya masyarakat menyesuaikan diri untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, perubahan perilaku masyarakat ke gaya hidup yang lebih sehat diharapkan dapat meningkat dan ikut menyambut era new normal.

Berkeinginan meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masyarakat yang lebih sehat, Nestlé Indonesia memperkenalkan new healthy eating habit, yaitu memulai kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan yang membantu menjaga keamanan makanan.

Penerapan new healthy eating habit mencakup dua komponen utama, yakni kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperhatikan keamanan pangan (food safety). Baru-baru ini, Kantar mempublikasikan hasil penelitiannya di Maret 2020 yang menunjukkan bahwa terdapat perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia selama masa pandemi COVID-19, di antaranya mulai mencoba mengonsumsi menu makanan sehat (90%), menguji resep-resep makanan baru (61%), dan mengonsumsi snack harian lebih tinggi dari biasanya (41%).

Direktur SEAFAST, Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi, menjelaskan kebiasaan makan sehat sudah banyak diterapkan oleh masyarakat. Namun, pandemi menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh. New healthy eating habit yang coba diperkenalkan adalah mengonsumsi beragam makanan yang mengandung gizi seimbang, sesuaikan porsi makanan dengan konsep ‘Isi Piringku’, memperhatikan konsumsi GGL (gula, garam, lemak), mengatur jadwal makan besar dan snack, dan tidak lupa memerhatikan keamanan pangan.

Nuri juga menyampaikan lima kunci keamanan pangan yang harus diterapkan masyarakat sesuai standar WHO2 dan BPOM3 di Indonesia. Yang pertama, mencuci tangan dan peralatan masak sebelum mengolah makanan. Kedua, memisahkan peralatan memasak (seperti pisau dan talenan) dan wadah untuk pangan mentah dan matang. Ketiga, memasak dengan benar dan matang. Keempat, menyimpan makanan sesuai dengan suhu aman yang dianjurkan. Terakhir, selalu gunakan air dan bahan makanan yang aman, yang bebas dari cemaran fisik (kerikil, steples), biologis (rasa dan bau menyimpang), kimia berbahaya (pestisida, herbisida), dan menggunakan air jernih yang tidak berbau dan berasa.

Merujuk pada moto keamanan pangan PBB di tahun 2020, keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, industri, produsen hingga konsumen. “Kami akan terus menjaga stabilitas produksi dan distribusi produk-produk makanan dan minuman berkualitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia,” ujar Head of Corporate Quality Management Nestlé Indonesia Anas Noor Wahid.

Komitmen ini dijalankan dengan mengacu pada empat pilar dalam kebijakan mutu, yaitu berkomitmen pada seluruh konsumen, menjaga keamanan dan kepatuhan produk, mempertahankan preferensi dan konsistensi, dan memastikan tidak ada kecacatan produk dan tidak menghasilkan limbah.

Berkaitan dengan pelaksanaan produksi makanan dan minuman di tengah masa pandemi, Anas Noor Wahid juga menyampaikan bahwa dalam menjalankan komitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat akan produk bernutrisi, Nestlé menempatkan kesehatan dan keamanan para karyawan, mitra bisnis serta konsumen sebagai prioritas utama dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan dunia serta memperketat standar kebersihan di lini produksi dan distribusi.

“Sinergi yang baik antara masyarakat, produsen, pemerintah, serta lembaga-lembaga terkait memainkan peranan penting agar kualitas, keamanan, dan nilai nutrisi pangan terjaga dengan baik agar masyarakat tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit dan virus,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved