Management Trends

Nilai Perdagangan Indonesia – Selandia Baru Ditargetkan US$3 Miliar/Tahun

Nilai Perdagangan Indonesia – Selandia Baru Ditargetkan US$3 Miliar/Tahun

Pada tahun 2024 nanti nilai kerja sama perdagangan Indonesia dan Selandia Baru ditargetkan akan mencapai US$3 miliar per tahun. Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Thomas Lembong dalam forum bisnis antara Indonesia dan Selandia Baru yang diselenggarakan di Jakarta, (18/7/). Hingga 2016 ini, nilai kerja sama perdagangan kedua negara baru mencapai US$ 1 miliar per tahun, dikarenakan kerja sama masih terbatas di sektor pangan dan peternakan.

Forum Bisnis Indonesia - Selandia Baru

Forum Bisnis Indonesia – Selandia Baru

Selandia Baru selama ini berperan sebagai pemasok utama produk susu dan daging untuk Indonesia. Sebaliknya Indonesia adalah pemasok utama bahan pakan ternak untuk Selandia Baru. Ke depan, kedua negara akan menjajaki kerja sama di beberapa bidang baru seperti pendidikan, kesehatan, e-commerce dan energi, khususnya kelistrikan. Dalam forum tersebut juga dilakukan penandatangan sinergi di tiga bidang yakni penerbangan, energi dan e-commerce.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Rt Hon Jhon Key, dalam sambutannya, mengatakan, pihaknya melihat ada perkembangan yang signifikan dalam perekonomian Indonesia sejak 20 tahun terakhir. “Indonesia kini punya bonus demografi dengan populasi orang muda yang besar di kawasan Asia Tenggara, hal ini mmebuat kami memprediksi negara ini berpotensi jadi pemimpin dalam pasar regional,” ungkapnya.

Senada dengan Thomas, Key juga mengungkapkan bahwa kedepan pihaknya melihat ada peluang baru yang nyata untuk bisnis Selandia Baru yang akan lebih diintensifkan lagi bersama mitra-mitranya di Indonesia seperti energi terbarukan, pendidikan, penerbangan, teknologi, serta makanan dan minuman.

Sebaliknya, Indonesia juga masih menjadi mitra strategis Selandia Baru khususnya untuk memasok produk minyak, barang-barang manufaktur dan pupuk yang sangat penting bagi pertanian negara tersebut. Kerjasama ini juga diinisiasi dari forum RCEP (Regional Comprehensive Ecoonomic Partnership) yang beranggotakan negara-negara Asean ditambah 6 negara lainnya yakni Jepang, Korea, China, India, Australia dan Selandia Baru sendiri, “Kami masih melanjutkan hubungan lewat forum tersebut, jadi multilateral, sedangkan bilateral belum ada,” ujarnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved