Marketing Trends zkumparan

Pameran Concrete Show SEA – Construction Indonesia 2018 Diikuti 23 Negara

PT UBM Pameran Niaga Indonesia (UBM Indonesia) dan Pamerindo Indonesia kembali akan menyelenggarakan pameran serta konferensi industri beton dan konstruksi se-Asia Tenggara, Concrete Show South East Asia (SEA) 2018 dan Construction Indonesia 2018.

Pameran yang akan berlangsung 19-21 September 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran ini merupakan platform bagi para pemain di industri beton dan konstruksi, baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara. Mereka dapat memperluas jaringan, mengembangkan bisnis, serta membawa solusi untuk mendukung rencana program pemerintah dalam peningkatan percepatan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.

Pembangunan sektor konstruksi dan infrastruktur merupakan salah satu faktor penting untuk mendorong perekonomian nasional. Untuk itu, saat ini pemerintah masih berupaya terus untuk mendorong percepatan pembangunan infrastrukur yang salah satunya bergantung pada dukungan ketersediaan material dan peralatan konstruksi yang juga harus semakin berkualitas, efektif, efisien, dan tepat waktu.

Percepatan pembangunan infrastruktur, akan mempercepat jalannya tingkat pertumbuhan perekonomian nasional. Pasar konstruksi Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN yang menyumbang 60-70 persen dari total pasar di wilayah ini. Konstruksi beton menyumbang 40 persen bahan bangunan yang digunakan dalam proyek-proyek di Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan kapasitas industri beton pracetak dan prategang nasional menjadi 50% hingga 2019. Porsi 50 persen hingga 2019 dalam rangka menciptakan efektivitas, efisiensi dan kualitas dalam penyelenggaran konstruksi.

Niekke W Budiman, Senior Event Manager PT UBM Pameran Niaga Indonesia, mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pasar konstruksi yang terus berkembang. Pihaknya melihat teknologi beton seperti pra cetak perlu terus diperkenalkan kepada masyarakat luas, sehingga teknologi beton terkini dapat dikuasai tenaga ahli konstruksi Indonesia untuk membantu peningkatan kapasitas konstruksi Indonesia bisa mendukung pembangunan.

Oleh karena itu, UBM Indonesia bersama Pamerindo Indonesia kembali menyelenggarakan Concrete Show SEA yang ke-6 dan Construction Indonesia yang memasuki tahun ke-20. Salah satu produk dan teknologi yang akan ditampilkan di pameran ini adalah produk pracetak dan prategang di mana teknologi keduanya merupakan salah satu teknologi yang sangat mendukung untuk percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Permintaan beton, khususnya beton pracetak nasional saat ini telah meningkat pesat melebihi kapasitas pasokan, sehingga sudah saatnya kapasitas industri beton pracetak terus ditingkatkan. Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), kapasitas produksi beton pracetak setiap tahun menunjukkan tren peningkatan.

Jika pada 2015 kapasitas produksi beton pracetak nasional tercatat 25,30 juta ton, tahun berikutnya naik menjadi 26,70 juta ton. Bahkan, pada tahun 2017 lalu angkanya melonjak menjadi 35 juta ton. Tren ini memperlihatkan bahwa permintaan beton pracetak nasional saat ini juga telah meningkat pesat.

Salah satu penerapan teknologi beton pracetak di Indonesia adalah pada proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). Proyek LRT saat ini sedang dikembangkan di Jakarta, yang bertujuan untuk menciptakan moda transportasi cepat di daerah. LRT Jabodebek menghubungkan seperti Bekasi dan Bogor, dan merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

Proyek LRT Jabodebek dikembangkan oleh perusahaan negara PT Adhi Karya Tbk menggunakan teknologi canggih dan berkualitas. Pengembangan LRT di wilayah Jabodetabek akan menjadi proyek yang berkembang cepat karena menggunakan teknologi beton pracetak untuk membangun pilar dan girder.

Ki Syahgolang Permata, Corporate Secretary PT Adhi Karya Tbk., mengatakan, proyek LRT ini merupakan sebuah inovasi baru dari dunia transportasi dengan mengusung tema ‘integrated transportation’, menggunakan U-Shape Grider untuk pertama kalinya di Indonesia.

Pengembangan LRT Jabodebek menggunakan beton pracetak U-Shape girder, cocok untuk digunakan di negara ini mengingat terbatasnya ruang yang tersisa untuk membangun jalur LRT. Beton precursor bentuk-U menggunakan skema biaya dan waktu yang efisien. Dengan teknologi beton pracetak yang baik, proses pengembangan proyek dapat berjalan cepat dan pembiayaan bisa efisien. Sekarang pembangunan LRT Jabodebek trase Cawang-Cibubur telah sampai pada tahap pemasangan rel.

Menurut Ki Syahgolang, Adhi Karya memiliki kewajiban untuk memastikan seluruh kualitas pekerjaan proyek yang diberikan kepada masyarakat atau pengguna. Dalam pembangunan LRT ini, pihaknya memperhatikan aspek keselamatan bagi pengguna LRT nantinya. Salah satunya, menyediakan akses untuk jalur evakuasi bagi para pengguna LRT jika terjadi keadaan darurat.

“Selain itu, untuk memastikan aspek kualitas dan keamanan konstruksi dalam proyek, kami memperhatikan aspek manajemen konstruksi pembangunan LRT ini dari berbagai faktor ketahanan dan keselamatan konstruksi seperti aspek desain, aspek kualitas material, aspek pengadaan alat sebelum konstruksi, dan aspek proses konstruksi serta standar prosedur keselamatan bagi pekerja,” ungkap Ki Syahgolang.

Niekke menambahkan, peningkatan teknologi konstruksi harus terus dikembangkan agar percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat tercapai dan akan mempercepat jalannya tingkat pertumbuhan perekonomian nasional. Concrete Show South East Asia dan Construction Indonesia diharapkan dapat menjadi sarana meningkatkan kemampuan dan kualitas konstruksi di mana semua pemain utama global di industri ini berkumpul dan berinteraksi.

Para pelaku industri dalam negeri dapat memanfaatkan pameran ini untuk dapat memperbarui informasi, menemukan solusi dan mengadopsi teknologi konstruksi yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk beton di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan nantinya Indonesia tidak hanya mampu bersaing lebih baik dengan negara-negara ASEAN, tetapi juga mampu menghasilkan proyek-proyek berkualitas dalam pembangunan negeri ini

Concrete Show SEA – Construction Indonesia 2018 akan menghadirkan berbagai macam produk, jasa dan teknologi beton dan konstruksi, seperti concrete mixer, batching plant, mesin bata ringan, dan teknologi besi beton. Concrete Show SEA 2018 akan menjadi platform jejaring bisnis bagi para profesional industri utama di ASEAN.

Hingga saat ini Concrete Show South East Asia dan Construction Indonesia telah diikuti oleh lebih dari 280 peserta dari 23 negara yang menampilkan produk, jasa dan teknologi di bidang konstruksi, termasuk di dalamnya produk dan teknologi beton pracetak dan prategang, peralatan pengangkutan beton, system alat cetak beton, alat konstruksi dan mesin konstruksi lainnya.

Kepesertaan dari Indonesia di antaranya Waskita Beton, Adhi Beton, Farrasindo Indonesia, Masabaru Gunapersada dan lainnya. Akan hadir pula peserta dari negara Jerman, Tiongkok, Singapura, Austria, Inggris, Korea, Jepang dan Italia. Jumlah pengunjung yang diharapkan hadir mencapai 8.000 orang.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved