Ada banyak pameran batik nasional, tapi belum ada yang khusus untuk batik tulis dan batik cap. Penyelenggara masih mencampur batik tulis dan batik cap dengan tekstil bermotif batik atau dikenal dengan batik printing. Padahal keaslian batik itu harus ada ahli yang melakukan kurasi untuk mengecek apakah batik itu asli atau tidak. Akibatnya banyak penggemar batik sesungguhnya kecewa, yang dibelinya ternyata tekstil bermotif batik bukan batik asli.

PT Mediatama Binakreasi, yang berpengalaman menyelenggarakan pameran besar seperti Inacraft, Crafina dan Gelar Batik Nusantara ingin menjawab ini dengan menyelenggarakan WARISAN-Citra Batik Nusantara 2016. WARISAN yang kepanjangan dari Wasiat Agung Negeri Nusantara ini merupakan pameran batik bernuansa premium yang akan menampilkan batik tulis dan cap atau kombinasi keduanya dengan nuansa berbeda dan sangat original. Pameran akan diselenggarakan pada 25-28 Agustus 2010 di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center.

Pameran ini rencananya akan dibuka oleh Ibu Wakil Presiden, Mufidah Jussuf Kalla, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional. Menurut Hadi Sunarno, GM Sales & Marketing PT Mediatama Binakreasi, pameran ini merupakan jawaban dari masukan pengunjung berbagai pameran batik. Pihaknya menyediakan 84 stan pameran dan saat konferensi pers diselenggarakan sudah ada 83 peserta yang akan memenuhi stan tersebut. “Kami menargetkan omset Rp 20 miliar dari empat hari pameran tersebut atau sekitar Rp 60 juta per stand per hari,” tutur pria yang didaulat sebagai project officer acara tersebut.

Untuk mendorong pemasaran para peserta pameran yang sebagian besar adalah UKM batik, menurut Hadi pihaknya menyediakan kontak dagang untuk luar ngeri. Dari sini ditargetkan bisa meraup omset sebesar Rp 6,5 miliar selama pameran berlangsung.

Menariknya, pengunjung yang datang ke pameran ini bebas biaya masuk. Tapi harus bisa memenuhi satu dari tiga syarat yang ditetapkan panitia, pertama, harus menggunakan batik. Kedua, membawa undangan resmi khusus dari PT Mediatama Binakreasi. Ketiga, menunjukkan kartu kredit aktif. Jika dari ketiga syarat tersebut tidak dipenuhi, pengunjung harus membayar tiket masuk seharga Rp 100 ribu per orang. Setdaknya pameran ini bisa menarik 2.500 pengunjung selama lima hari.

Pembeli batik di pameran ini akan mendapat sertifikat sebagai bukti keaslian batik tersebut. Mediatama menggandeng Yayasan Batik Indonesia untuk itu. Beberapa kurator ternama seperti seperti Mariaana Sutandi, Dudung Alie Syahbana, Haryani Winotosastro, Komarudin Kudiya dan Romi Oktabirawa. Mereka akan mengesahkan batik-batik yang dipamerkan di WARISAN merupakan batik-batik asli. “Mereka yang membeli batik dengan harga Rp 5 juta keatas akan mendapat piagam emas, sedang yang dibawah Rp 5 juta piagam perak,” tutur Hadi.

Pameran ini akan diselenggarakan tiap tahun sebagai dukungan Mediatama Binakreasi pada Yayasan Batik Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional. Di dalam pameran ini pengunjung akan merasakan nuansa agung pameran batik, dengan berbagai acara menarik lain seperti peragaan busana, lelang amal batik, talkshow, games, konsultasi batik dan sajian musik tradisional.

“Perlu digarisbawahi, Warisan adalah kata yang begitu besar makna di dalamnya, betapa tinggi tanggung jawab kita bila mengemban untuk menjaga dan mempertahankan suatu peninggalan para leluhur. Lantas apa yang harus kita lakukan selain menjaga dan mempertahankan? Jelas yaitu menunjukkan kepada dunia, legacy of nation yang kita punya merupakan identitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” tutur Bramantyo W, Dirut PT Mediatama Binakreasi.

Di pameran WARISAN ini membawa para pengunjung sekalian untuk bisa masuk dalam lorong budaya yang menstimulasi cita rasa akan karya nusantara dengan suguhan epic dari berbagai karya peninggalan leluhur. “Di samping itu pula, harapan kami pada tahun 2017, akan menampilkan ”Masterpiece Batik” 2017 di mana pameran WARISAN akan dilakukan secara rutin setiap tahunnya,” jelasnya. (EVA)