PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) segera membangun pelabuhan baru di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pelabuhan baru ini bernama Gili Mas New Port, yang terletak di Gili Mas, Kecamatan Lembar, tak jauh dari Pelabuhan Lembar. Pelabuhan ini diproyeksikan mampu disandari kapal-kapal pesiar pada 2018.

“Jumlah kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Lembar untuk tahun ini saja, sudah terealisasi 13 kapal,” kata Manajer Humas PT Pelindo III Edi Priyanto.

Pada 2016 ini, terdapat 18 kapal pesiar yang dijadwalkan sandar di Pelabuhan Lembar. Tren kedatangan cruise pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. “Kami memprediksikan, kunjungan wisatawan cruise tahun ini overcalls (membludak). Banyak kapal yang langsung datang dari Australia,” ujar Edi.

Edi Priyanto, Kahumas Pelindo III (Foto: IST)

Untuk itu, pembangunan pelabuhan baru di Gili Mas dinilai penting seiring kebutuhan pelayanan penumpang wisatawan tersebut. Selama ini, penumpang kapal pesiar yang singgah ke Lombok harus diangkut dulu ke daratan menggunakan sekoci. Sebab, kedalaman perairan Pelabuhan Lembar kurang dari minus 10 LWS (Low Water Spring).

Berbeda dengan Lembar, Pelabuhan Gili Mas memiliki kedalaman perairan -16 sampai -18 LWS, sehingga kapal cruise berukuran besar dapat langsung menurunkan penumpang. “Selain fasilitas terminal penumpang, kami juga akan bangun juga terminal peti kemas.”

Pelindo III menargetkan pembangunan pelabuhan baru itu dimulai pada akhir tahun 2016 dan selesai pada 2018. Pelindo tengah berupaya membebaskan 50 hektare lahan dari total kebutuhan 100 hektare. “Nilai investasinya mencapai Rp 1 triliun,” tutur Edi.

Selain itu, perseroan mengalokasikan sekitar Rp 349 miliar untuk revitalisasi terminal penumpang di 11 pelabuhan tahun ini. Pelabuhan-pelabuhan kecil tersebut terletak di Kawasan Indonesia Timur, yakni Pelabuhan Tenau, Kupang; Pelabuhan Kumai; Pelabuhan Sampit; Pelabuhan Lembar; Pelabuhan Bima; Pelabuhan Maumere; Pelabuhan Batulicin; Pelabuhan Waingapu; Pelabuhan Ende; Pelabuhan Kalabahi; dan Pelabuhan Ippi.

Pelindo III, kata Edi, akan meningkatkan fasilitas pelayanan di terminal penumpangnya agar tak berbeda dengan yang ada di Tanjung Perak, Surabaya.

“Tentunya perbaikan ruang tunggu dan tempat duduk, dengan fasilitas toilet yang bagus, musholla, ruang menyusui, serta bagi penumpang difabel,” ujarnya.

Tempo