Technology Trends

Peluang E-Commerce Indonesia sebagai Energi Digital Asia

Peluang E-Commerce Indonesia sebagai Energi Digital Asia

Industri e-commerce di Indonesia tengah semarak dengan perhelatan Indonesia E-Commerce Summit and Expo (IESE) 2017 yang diselenggarakan sejak 9 – 11 Mei 2017 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), BSD, Tangerang.

Ajang Indonesia E-Commerce Summit and Expo (IESE) 2017 yang diselenggarakan di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), BSD.

Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA), Aulia E. Marinto, menjelaskan, memasuki tahun 2017, pemain lokal, regional, dan global mulai meningkatkan pola permainan mereka dan semakin inovatif. Berbagai inovasi model bisnis muncul mulai dari belanja online kebutuhan bisnis, sampai belanja produk finansial, dan semuanya semakin menarik investor serta pasar. “Melihat prospek luar biasa ini, artinya keinginan dan harapan bahwa Indonesia menjadi ‘The Next China atau India’ dalam dunia e-commerce tidak mustahil untuk dicapai,” jelas Aulia.

Menurutnya, Pemerintah berharap menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia. Diawali dengan pengumuman peta jalan e-commerce oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada November 2016 serta ditambah 31 inisiatif lintas sektor yang harus diimplementasikan secara tepat.

Oleh karena itu, perlunya sinkronisasi effort yang harus diupayakan bersama-sama oleh seluruh ekosistem industri ini, agar akselerasi maksimal bisa terjadi. Melalui IESE ini, kita berupaya untuk mengupas segala hal tentang e-commerce mulai dari pemberdayaan, akselerasi, hingga pemecahan masalah,” tambah Aulia.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara juga memberikan arahan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia bisa mencapai 11% dari total produk domestik bruto (PDB) pada 2020 atau sekitar US$130 miliar.

Pemanfaatan ekonomi digital juga sejalan dengan target pemerintah dalam hal pemerataan. Ekonomi digital memiliki tiga fokus utama mulai dari sharing economy (berbagi), pengentasan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), serta inklusi keuangan.

Rudiantara juga mengingatkan bahwa ke depannya ekonomi Indonesia tidak akan lagi berfokus pada Sumber Daya Alam (SDA) namun beralih ke basis layanan (services). Oleh karena itu, dunia usaha yang masih menggunakan cara-cara konvensional diharapkan mulai mengadopsi basis digital agar tidak tergerus dengan teknologi yang berkembang sangat pesat.

Untuk diketahui, perhelatan IESE 2017 ini digelar oleh Indonesia E-Commerce Association (idEA) yang mendapat dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), serta Dyandra Promosindo.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved