Management Trends

Peluang Study Abroad untuk Mahasiswa Manajemen Prasmul

Peluang Study Abroad untuk Mahasiswa Manajemen Prasmul

Kuliah di luar negeri menjadi idaman banyak mahasiswa di Indonesia. Dan kesempatan emas itu ada di depan mata bagi mahasiswa jurusan Manajemen semester 6 Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta. Peluang belajar ini dilakukan melalui program Study Abroad.

Tahun ini, setidaknya sembilan kampus luar negeri yang saat ini bisa dipilih mahasiswa yakni UNSW Australia, Zhejiang University, Deakin University, Universitas of Technologi Syney, Coventry University, University of Western Sydney dan Boston University.

Elliot Simangunsong Ph.D, Pembantu Dekan IV Pengembangan dan Knowledge Dissemination Universitas Prasetiya Mulya menyatakan, mahasiswa yang dinyatakan lolos nantinya akan menjalani pendidikan selama sesuai minatnya satu semester.

Mahasiswi Universitas Prasetiya Mulya mendatangi stand Universitas Boston Amerika Serikat yang menawarkan program kuliah selama enam bulan dalam acara Study Abroad Day

Mahasiswi Universitas Prasetiya Mulya mendatangi stand Universitas Boston Amerika Serikat yang menawarkan program kuliah selama enam bulan dalam acara Study Abroad Day

“Nantinya nilai yang diperoleh selama menjalani Study Abroad akan ditransfer menjadi angka kredit atau SKS untuk nilai semester 6,” katanya di sela-sela Study Abroad Day di kampus Universitas Prasetiya Mulya, BSD, Tangerang, Selasa (27/9/2016).

Diakuinya, memang tidak semua yang berminat otomatis bisa lolos karena harus menjalani proses seleksi, baik yang dilakukan di Universitas Prasetiya Mulya maupun di kampus yang dipilih.

“Kami ingin yang kami kirim bukan mahasiwa yang asal-asalan dan tidak memenuhi syarat yang bisa mengakibatkan saat pengiriman mahasiswa tahun berikutnya,” katanya.

Dikatakan Elliot, pihaknya telah menjalankan program ini sejak tiga tahun yang lalu dan telah mengirimkan 20 orang mahasiswa keluar negeri.

“Mereka yang pernah menjadi Student Board umumnya mencari mata kuliah khusus yang belum ada atau pengembangannya sehingga mampu menambah pengetahuan khususnya mengenai bisnis,” katanya.

William Lai, salah seorang peserta Study Abroad mengatakan, memperoleh tambahan ilmu saat belajar bidang ekonomi di Tiongkok.

“Ilmu yang diperoleh juga matching. Kebetulan saya mengambil ekonomi dan saat mempelajari ekonomi mikro di sana mendapatkan ilmu percabangan,” katanya.

Senada, Valensia Aprillia dan Marsya Anindita yang mengambil studi di Australia menyatakan, banyak mendapatkan pelajaran mengenai bersosialisasi.

Apalagi yang datang dari berbagai negara sehingga menambah pengetahuan budaya.

“Yang paling mengasyikan bisa menjalin koneksi dan menjalin pertemanan apalagi jumlah mahasiswanya puluhan ribu orang,” kata Marsya.

Valensia menambahkan, menjadi saat study aboard ditantang untuk hidup mandiri.

Dr Christiana Yosevina, Ketua Program S1 Universitas Prasetiya Mulya menyatakan, pengiriman mahasiswa ke luar negeri melalui Study Abroad juga jawaban dari keinginan orangtua apakah anaknya bisa memiliki pengalaman sekolah di luar negeri.

“Orangtua mahasiswa enggan menyekolahkan anaknya keluar negeri, karena takut tidak pulang. Makanya, kuliah satu semester ini lalu pulang untuk menyelesaikan studi lulus lalu lanjutkan usaha orangtua,” katanya.

Bagi Universitas Prasetiya Mulya sendiri ini, program ini sebagai langkah untuk menjadikan kampus berkelas internasional.

“Sebenarnya mempunyai keinginan untuk go internasional. Nah, pengiriman mahasiswa melalui Study Abroad sebagai langkah awal menuju go internasional,” katanya.

Untuk itu, selajutnya akan membuka kelas yang memungkinkan mahasiswa dari luar negeri belajar di Universitas Prasetiya Mulya.

“Tahap selanjutnya, setidaknya 3 tahun ke depan kita akan melakukan pertukaran dosen utamanya dengan kampus-kampus luar negeri yang telah bekerjasama,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved