Trends Economic Issues zkumparan

Pemerintah Jamin Ketersediaan Stok Pangan

Pemerintah menjamin ketersediaan pasokan pangan di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dijabarkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers secara virtual.

“Untuk gula pasir, diharapkan dengan stok Bulog yang akan semakin banyak masuk ke pasar dan adanya pengalihan dari sektor-sektor lain diharapkan harga akan terus turun,” ujarnya.

Harga dari 11 komoditas pangan utama yang masih terjaga per minggu pertama Mei 2020 adalah harga beras medium (Rp11.750/kg), beras premium (Rp12.700/kg), gula pasir (Rp18.050/kg), daging sapi (Rp117.900/kg), cabe rawit (Rp34.700/kg), cabe merah (Rp30.600/kg), bawang merah (Rp48.850/kg), bawang putih (Rp38.700/kg), minyak curah (Rp12.200/liter), minyak goreng kemasan (Rp14.750/liter), daging ayam ras (Rp28.950/kg), serta telur ayam ras (Rp25.850/kg).

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan Perum Bulog untuk menjaga stok pangan dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, Presiden juga mengarahkan untuk membangun lumbung padi baru pada areal lahan gambut yang pernah disiapkan dan dikerjakan pada era Soeharto. Rencananya, pemerintah akan membuat lumbung padi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

“Ada laporan dari BMKG maupun Kementerian LHK bahwa kecukupan curah hujan di sana masih akan bagus sampai November 2020, dan kebutuhan air relatif ada, sehingga kami diminta berkonsentrasi untuk menciptakan lumbung pangan di lokasi tersebut,” kata dia.

Airlangga juga mengatakan, berdasarkan data BPS tertanggal 1 Mei 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 maish menunjukan tren positif yakni berada pada angka 2,97%. Untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2020 dalam APBN-P 2020 juga sekitar 2,3%.

Namun, dari segi konsumsi rumah tangga angkanya turun menjadi 2,8%. Sementara, dari segi pembentukan modal dan ekspor-impor mengalami penurunan, yakni impor minus 2,19%, kemudian inflasi secara keseluruhan sebesar 0,08% (mtm). “Inflasi secara yoy masih berada pada angka 2,57%,” ungkap Airlangga.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Airlangga menjelaskan saat ini sedang terjadi demand shock yang salah satunya disebabkan oleh pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada kuartal II ini. Bahkan, dia memperkirakan pada bulan Mei 2020 ini akan terjadi tethering off, sehingga pemerintah sedang menyiapkan program exit strategy untuk bertahan di tengah kondisi pandemi ini.

“Pemerintah akan menggunakan metode normal baru. Misalnya, pabrik harus menjalankan protokol Covid-19 jika ingin beroperasi, dan tetap menggunakan masker yang sedang disiapkan BNPB,” kata dia menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved