Management Trends

Pemerintah Perlu Waspadai Ketersediaan SDM Terampil Kelistrikan

Pemerintah Perlu Waspadai Ketersediaan SDM Terampil Kelistrikan

Target pemerintah untuk menyediakan listrik 35.000 Megawatt (Mw) perlu mewaspadai ketersediaan sumber daya manusia (SDM) terampil di bidang kelistrikan. Pasalnya, ambisi besar pemerintah untuk menyediakan listrik bagi 237 juta masyarakat Indonesia dinilai belum memperhatikan keberlanjutan dari tenaga terampil yang tersedia saat ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Iwa Garniwa, saat ditemui dalam penjurian Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2016, di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (5/10/2016). Ia mengatakan hingga saat ini Indonesia belum memiliki benchmark terkait jumlah SDM yang dibutuhkan per Megawatt dalam proyek pengembangan tenaga listrik.

doc. www.mineralenergi.com

doc. www.mineralenergi.com

“Membangun pembangkit listrik prosesnya dimulai dari perencanaan sampai ke operasi maintenance. Kami ingin mengetahui sebenarnya berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun,” kata Iwa kepada SWA Online.

Dalam kondisi terbaik, lanjut Iwa, dapat diasumsikan bahwa setiap 2 Megawatt dibutuhkan 2 orang tenaga ahli. Artinya, untuk proyek listrik yang dicanangkan pemerintah saat ini membutuhkan sekitar 70.000 tenaga kelistrikan. “Sumber daya yang dibutuhkan itu kan ada tingkatannya mulai dari yang low sampai high. Dalam hal SDM, kita coba concern melihat dari seluruh pembangkit yang saat ini ada. Kalau bicara SDM itu terkait dengan optimalisasi. Jadi dalam satu pembangkit ini diperlukan berapa banyak orang sih,” jelas Iwa.

Adapun menurut Iwa dari beberapa peserta penjurian IBEA 2016 memang sumber daya yang dimiliki masih didominasi pekerja dari dalam negeri. Namun, pihaknya menghimbau kepada pemertintah untuk meningkatkan sense of crisis khususnya dalam hal ketersediaan SDM dalam pembangunan pembangkit listrik ke depannya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved