Trends Economic Issues zkumparan

Pemerintah Targetkan 4 Juta Wisatawan Lewat Bandara Komodo

Pemerintah akan segera membangun Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Konsorsium CAS yang terdiri dari PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd. (CAI) dan Changi Airports Pte Ltd ditunjuk untuk melakukan pengembangan tersebut. Kesepakatan tersebut akan ditandatangani pada 7 Februari 2020.

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kementrian untuk membuat iklim yang kompetitif di antara swasta dan BUMN. “Kami harapkan Konsorsium Cardig dan Changi bisa perform sama baiknya atau lebih baik dari BUMN. Kami ingin ini dikelola secara profesional,” kata dia.

Bandara Komodo akan menjadi pintu gerbang Labuan Bajo yang menjadi salah satu daerah dari 5 destinasi wisata super prioritas atau 5 Bali Baru yang tengah disiapkan pemerintah.

Panjang runway Bandara Komodo yang sebelumnya sepanjang 2.250 meter akan diperpanjang menjadi 2.750 meter. Pemerintah juga akan melakukan perluasan apron seluas 20.200 meter persegi, perluasan terminal domestik seluas 6.500 meter persegi, pembangunan terminal internasional seluas 5.538 meter persegi, pembangunan terminal kargo seluas 2.860 meter persegi.

“Kami menargetkan akan dapat menarik 4 juta penumpang per tahunnya dengan target kargo sebesar 3.500 ton tahun 2044,” ujarnya menambahkan. Kerja sama tersebut meliputi perancangan, pembangunan, pembiayaan, dan pengoperasian selama 25 tahun.

Pada saat masa kerja sama berakhir, Badan Usaha wajib menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo kepada Penanggung Jawab Proyek Kerja sama dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara. Total nilai investasi yang digelontorkan mencapai Rp1,2 triliun dengan estimasi total biaya operasional selama 25 tahun sebesar Rp5,7 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved