Management Trends

Pemimpin Muda Masa Depan Harus Pandai Memahami Problem Terkini

Pemimpin Muda Masa Depan Harus Pandai Memahami Problem Terkini

Pandemi dan krisis global berimbas pada berbagai sektor. Pemimpin muda masa depan harus menyiapkan diri dengan amunisi yang tepat untuk bisa menghadapi tantangan-tanganan ke depan dengan baik.

Hal ini terungkap dalam Dialog Tingkat Menteri, yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim belum lama ini di hadapan 45 pemimpin muda yang mengikuti program ASEAN Youth Fellowship (AYF) yang diselenggarakan Singapore International Foundation (SIF) bersama National Youth Council (NYC) Singapura.

Nadiem menggarisbawahi pentingnya pengembangan kepemimpinan di kalangan pemuda agar mereka siap menghadapi masa depan. “Satu tantangan yang akan dihadapi para pemimpin pemuda di masa depan adalah bagaimana mereka dapat membawa berbagai sektor untuk bekerja sama,” kata menteri di Indonesia yang masih milenial ini.

Menurutnya, sekarang saatnya sektor publik, swasta, dan masyarakat berkolaborasi untuk mencapai pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. “Pemuda perlu memimpin agar proyek bersama ini terjadi dan menciptakan dampak sosial yang positif,” tandasnya.

Untuk diketahui, AYF 2022 terinspirasi oleh tema Kepemimpinan Kamboja di ASEAN yakni, ASEAN ACT – Addressing Challenges Together, berfokus pada aksi bersama ASEAN untuk mengatasi masalah dan ketidakpastian regional.

Salah satu kegiatan AYF 2022 ini, para peserta mengunjungi ‘Enabling Village’ di Singapura, ruang komunitas terintegrasi untuk mendukung penyandang disabilitas, di wilayah Geylang, dipimpin oleh Citizen Adventures, sebuah wirausaha sosial yang berusaha untuk mengingatkan kembali dan memperkenalkan lingkungan sebagai ekosistem sosial yang berusaha untuk mengingatkan kembali dan memperkenalkan lingkungan sebagai ekosistem sosial yang saling berhubungan. Selain itu, ada juga Innovate 360, yakni akselerator makanan pertama Singapura yang mendukung lebih dari 80 perusahaan rintisan makanan untuk tumbuh dan berkembang ke Asia.

Selain di Singapura, ada juga sesi di Jakarta yang, mereka mendatangi fasilitas daur ulang dan Tempat Pembuangan Akhir yang dikelola oleh Waste4Change, penyedia layanan solusi pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dari Indonesia; Sekretariat ASEAN di Jakarta untuk mengikuti sesi panel dan bertemu dengan Director of Political dan Security Directorate, the ASEAN Secretariat, Dr. Tang Siew-Mun.

Dari sini, para pemimpin masa depan ini, mendapat pemukhtakhiran isu-isu mendesak yang dihadapi ASEAN dan bagaimana kaum muda dapat bekerja sama untuk meningkatkan kerja sama regional dari diskusi yang digelar saat itu.

Jean Tan, Direktur Eksekutif SIF, pihaknya berharap melalui kegiatan ini, para pemimpin muda ini bisa mengeksplorasisolusi seputar beberapa masalah mendesak yang kita hadapi saat ini, mulai dari kesehatan mental dan ketahanan sosialhingga ketahanan pangan. Selain itu juga tentang pengelolaan limbah, serta keragaman dan inklusi.

“Sebagai pemimpin yang luar biasa di bidang pekerjaan masing-masing di sektor publik, swasta, dan masyarakat, Fellows ditempatkan dengan baik dan memiliki sumber daya untuk menyelidiki tantangan ini dan bekerja sama untuk membuat perbedaan,” tambah Tan.

Sementara itu, David Chua, CEO National Youth Council (NYC) Singapura mengatakan pandemi COVID-19 melahirkan banyak tantangan di depan kita. “Maka itu penting bagi masyarakat ASEAN bersatu dalam kepedulian terhadap masa depan kita, tidak ada yang tertinggal, dan bagi kaum muda untuk melangkah maju dan menunjukkan bahwa mereka adalah generasi pemimpin berikutnya,” tandasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved