Trends zkumparan

Pemprov Jatim Populerkan Desa Wisata di Pameran Travel Internasional

Pemprov Jatim Populerkan Desa Wisata di Pameran Travel Internasional
(Ketiga dari kiri) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Foto :Twitter Pemprov Ja-Tim)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus mendorong tumbuh dan berkembangnya pariwisata berbasis pedesaan. Sebagaimana ditekankan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam pembukaan Majapahit International Travel Fair (MITF) ke 20 di Grand City, Kamis kemarin, Pemprov Ja-Tim ingin mewujudkan Desa Wisata Cerdas Maju Sejahtera (Dewi Cemara). Hal itu pula yang mendasari tema yang diangkat dalam MITF 2019 kali ini yaitu ‘Explore Tourism Village’ yang digelar di Exhibition Hall Grand City, Surabaya hingga 5 Mei 2019.

Sejumlah desa wisata unggulan di Ja-Tim pun turut dipromosikan melalui stan-stan pameran di MITF. Khofifah menginginkan ajang promosi pariwisata yang cakupannya hingga skala internasional ini mampu mempromosikan wisata berbasing pedesaan yang sudah banyak dikembangkan di provinsi Jawa Timur ini. “Kita berharap bahwa akan ada tambahan wisatawan asing terutama yang akan masuk ke Jawa Timur. Karena kita punya destinasi wisata luar biasa,” kata Khofifah dalam pernyataan tertulis di Surabaya, Kamis (3/5/2019). Tapi, dia menambahkan, hari ini pihaknya memfokuskan pembangunan wisata berbasis pedesaan. “Sangat banyak keindahan lokal kearifan lokal yang belum tereksplor,” imbuhnya.

Saat ini dengan adanya ruang yang begitu besar dimana desa bisa mengembangkan potensi yang ada melalui optimalisasi dana desa, maka Khofifah ingin agar kesempatan ini menjadi tonggak pendorong desa bisa berkembang.

Otonomi pengelolaan dana desa yang besar dikatakan wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini diharapkan menjadi pemicu dan pemacu dari seluruh tumbuhnya potensi ekonomi, sosial dan budaya di pedesaan. “Ini penting karena kebetulan di Jawa Timur disparitias kemiskinan antara desa dan kota itu sangat lebar. Kemiskinan di kota 6,9 persen sedangkan kemiskinan di pedesaan 15,2 persen. Kalau ada basis ekonomi yang tumbuh di desa maka akan ada menjadi alat untuk peningkatan percepatan kesejahteraan masyarakat di desa,” urai wanita yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Ia mencontohkan keberhasilan Desa Pujon Kidul di Kabupaten Malang yang berhasil mengembangkan desanya menjadi desa wisata. Hanya dalam waktu dua tahun saja, desa wisata satu ini sudah mampu memberikan sumbangsih pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemkab Malang sebesar Rp 2,5 miliar.

Desa wisata Pujon Kidul ini sudah berhasil menyerap 600 tenaga kerja dengan pendapatan rata-rata Rp 1,5 juta hingga Rp 4 juta per bulan. Bahkan jika akhir pekan tenaga yang diserah mencapai 800 orang. “Betapa sebetulnya ketika desa wisata itu tumbuh dan didukung dengan satu perluasan informasi dan promosi, maka akan jadi perluasan sentra ekonomi baru, yang tentunya membawa manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat di sana,” tegasnya.

Total, saat ini ada sebanyak 290 desa wisata di Ja-Tim, mulai yang masih dalam embrio dan yang sedang dikembangkan. Sedangkan yang sudah berhasil mendatangkan wisatawan sudah ada sebanyak 26 desa wisata. Program Dewi Cemara itu termaktub dalam Nawa Bhakti Satya Khofifah – Emil, sebagai upaya Pemprov Ja-Tim mendorong setiap tahun ada desa wisata baru yang tumbuh. “Sekarang ada sebanyak 15 desa wisata kita coba untuk dikembangkan. Kita beri pendampingan supaya bisa semakin mengelola potensi yang ada. Dan promosinya juga kita bantu hingga skala internasional,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Ja-Tim, Sinarto. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved