Management Trends

Pemprov NTB Lakukan Revitalisasi Posyandu

Pemprov NTB Lakukan Revitalisasi Posyandu

Wagub NTB, Sitti Rohmi Djalillah (kanan) saat menjelaskan program unggulan kesehatan kepada Menkes, Nila Djuwita F. Moeloek (kiri)

Rapat tertutup yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Kesehatan RI turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Direktorat Jendral Kesehatan Kirana Pritasari, dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalillah membahas Program Unggulan Kesehatan Pemprov NTB (5/8/2091).

Revitalisasi Posyandu merupakan Program Unggulan Kesehatan Pemprov NTB. “Revitalisasi Posyandu adalah upaya mengoptimalkan fungsi dan strata posyandu guna meningkatkan fungsi Posyandu mandiri menjadi Posyandu keluarga yang melayani semua anggota keluarga dalam bentuk Posyandu remaja, Posbindu, dan lansia, serta deteksi dini berbagai persoalan sosial sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat berbasis dusun,” papar Sitti.

“Jika posyandu pada saat ini hanya untuk melakukan pemerikasaan ibu dan anak saja, revitalisasi Posyandu ini tidak hanya fokus pada pemeriksaan ibu dan anak, namun juga akan fokus pada Sumber Daya Manusia, kelembagaan, Sarpras, SIM dan konvergensi sehingga nantinya akan menciptakan ketahanan keluarga dan kesejahteraan sosial,” tutur Sitti.

Revitalisasi Posyandu akan memberikan pengetahuan-pengetahuan mengenai NTB sesuai dengan jenis Posyandunya. Nanti, di Posyandu itu tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga akan diadakan edukasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang ada di NTB, seperti Posyandu KIA akan ada Binaan Keluarga Batita, kelas stunting, kelas ibu hamil.

Namun, berbeda dengan Posyandu remaja nanti akan membahas bahaya narkoba, buruh migran illegal begitu pula dengan Posyandu lansia yang membahas mengenai pelayanan kesehatan dan deteksi dini, serta berbeda pula dengan Posbindu yang akan membahas zero waste, kebencanaan, lingkungan hidup dan hal tersebut akan disampaikan oleh kader-kader yang berkompeten di bidangnya.

“Dengan adanya revitalisasi Posyandu ini, kita ingin Posyandu yang kita miliki menjadi ujung tombak penyelesaian masalah kesehatan dan sosial dari hulu, bukan dari hilir saja. Posyandu tersebut akan menjadi satu kesatuan yang nantinya akan menjadi Posyandu keluarga,” ujar Sitti.

Sitti berharap tahun ini sudah ada sekitar 400 Posyandu mandiri dan Posyandu keluarga sekitar 200. Harapannya nanti pada 2023 ditargetkan seluruh Posyandu yang ada akan menjadi posyandu keluarga.

Menkes mengapresiasi kinerja Pemprov NTB untuk mengembangkan program-program yang menjadi unggulan. “Pemprov NTB fokus untuk mensejahterakan masyrakatnya dari segala aspek terutama kesehatan, karena tidak banyak Pemprov yang membuat program Revitalisasi Posyandu yang tidak hanya fokus pada ibu dan anak saja namun juga memikirkan untuk remaja dan lansia,” jelas Nila.

Nila berharap, nantinya Pemprov NTB terus mengembangkan program-program unggulan untuk membangkitkan NTB pasca pemulihan bencana tsunami dan tidak luput peran-peran penting dari semua sektor kesehatan untuk mendukung program unggulan tersebut.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved